Lihat ke Halaman Asli

Vian Juanda

A Student of UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Orientasi Pendidikan

Diperbarui: 2 Mei 2023   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Orientasi pendidikan seringkali dipahami secara sempit, yaitu sebagai ajang pengejar nilai dan sebagai tahap untuk mendapat pekerjaan. 

Pada tingkat sekolah, tidak sedikit pendidik yang menggeneralisasikan kemampuan para pelajar, nilai adalah takarannya. Nilai dipandang sebagai dikotomi gelar "Si Pintar" dan "Si Bodoh". Hal ini menjadi faktor para pelajar berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai terbaik dan akhirnya terbelenggu dalam teori.

Benar bahwa teori adalah hal yang penting. Namun saat pelajar hanya terpenjara dengan teori tanpa melihat konteks yang terjadi, maka mereka akan kesulitan dalam mengaplikasikan teori. 

Para pelajar fokus menghafal, bukan memahami. Mereka fokus mempelajari tanpa mengetahui orientasi dari apa yang dipelajari. Mereka bak Marrionette yang harus sesuai dengan ekspektasi Sang Pengendali.

Memasuki dunia Perguruan Tinggi, tahap yang paling krusial bagi mahasiswa untuk menentukan arah minat studi. Namun, pada tahap ini mereka semakin terbelenggu dengan stigma bahwa pendidikan di perguruan tinggi adalah sebagai sarana untuk mendapatkan pekerjaan.  Jurusan yang dipilih harus memiliki prospek kerja yang luas. Cukup realistis, namun menjebak karena dapat menjadi bumerang ketika fakta yang terjadi tidak demikian.

Faktanya, jurusan yang dipilih tidak menentukan jenis pekerjaan di masa mendatang dan tingkat pendidikan juga tidak menentukan akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan. 

"Lantas apa yang menjadi pembeda? Lebih baik tidak usah membuang waktu untuk pendidikan." Ujar mereka yang memahami orientasi pendidikan secara sempit.

Orientasi pendidikan pada hakikatnya adalah sebagai sarana membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan adalah sarana untuk membentuk karakter yang berkualitas, mengembangkan ilmu, dan membangun kerangka berpikir.

Pendidikan bukan penjara dalam berpikir bagi para pelajar, justru sebagai wadah bagi para pelajar untuk mengoptimalkan potensi yang mereka miliki. 

Pendidikan bukan hanya tentang teori, tapi juga tentang relevansi teori dan realita yang terjadi.

Pendidikan bukan sekadar tentang nilai akademik, tapi juga tentang nilai karakter. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline