Lihat ke Halaman Asli

Aduh

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bibirmu mengucap keluh
Tentang hidup penuh peluh
Diriku tersentuh malu
Hanya mampu terdiam kelu


Kusadar sesal seiringmu bersedu
Pandangmu ternyata telah terpaku
Berputar hanya dalam lingkar sendu
Terus bersaing memicu pilu


Sebelum cuapmu merampas suka
Hingga menebar benih duka
Serumu yang lanjut bertalu
Kuanggapnya kini angin lalu


=)
SVialli
[01.22]
[7 – 12/02/12]
nb.:
Makasih karena udah sempatin diri untuk baca =)))
Selamat hari Minggu =)))
Behind the words bisa dilihat (dibuka) disini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline