Lihat ke Halaman Asli

Via Mardiana

Freelance Writer

Hai Jobseeker, Perhatikan Tips ini Agar HRD Tertarik Panggil Kamu

Diperbarui: 27 Oktober 2017   16:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://thelakenews.com/2015/03/10/4121/

Masa-masa jadi jobseeker alias pencari kerja emang masa-masa yang menyebalkan. Why? Udah bikin CV dibagus-bagusin, dikirim kesana kemari, baik itu lewat email ataupun lewat pos tapi belum juga ada perusahaan yang manggil. Setiap hari tungguin telpon, tapi tak kunjung juga dapat undangan untuk interview. Sementara orangtua dirumah udah teriak-teriak dan cemas karena anaknya yang sarjana belum dapat kerja. Dan itu akan membuat kamu semakin stress dan menganggap diri menjadi orang yang mengenaskan di muka bumi. Ya gak? So, buat kamu yang sekarang jadi jobseeker, yang harus antri-antri untuk masuk job fair tapi tak kunjung dapat panggilan, perhatikan deh beberapa tips dibawah ini agar HRD perusahaan tertarik ingin mewawancarai kamu.

Buat CV yang menarik, tapi tidak berlebihan

Sebelum kamu melamar pekerjaan, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah membuat CV. Apa sih CV itu? Menurut Wikipedia, Curiculum Vitae adalah dokumen yang memberikan gambaran mengenai pengalaman seseorang dan kualifikasi lainnya. Singkatnya, CV adalah gerbang awal dimana para perekrut menilai kamu. Maka dari itu, sebagai Jobseeker kamu harus benar-benar memperhatikan CV yang akan kamu kirim. Mungkin untuk lowongan pekerjaan seperti seorang Creative, kreatifitas dalam pembuatan CV akan diperhitungkan, maka tidak heran jika ini menjadi salah satu dari bagian penilaian awal atau Screening CV. Tapi, bagi kamu yang ingin melamar pekerjaan yang general, hindari untuk membuat CV yang dibubuhi warna-warna cerah yang sebenarnya mengganggu penglihatan perekrut. Mungkin kamu berniat untuk menunjukkan effort dalam membuat CV, tapi jika CV kamu malah terlihat norak, siapa yang rugi? Buatlah CV yang elegan yang isinya dapat menjual diri kamu kepada para perekrut.Jangan Memasukkan Semua Hal ke Dalam CV

Jangan memasukkan semua hal ke dalam CV

CV yang berlembar-lembar bukan berarti CV yang bagus jika isinya hanya informasi-informasi yang sebenarnya tidak penting. Seperti, kamu menuliskan hobi kamu dari mulai travelling, menulis, sampai makan tetapi isi yang diharapkan ada dalam CV malah tidak ada. Hal itu tidak akan menjadi daya Tarik bagi perekrut untuk merekrut kamu. Contoh lainnya adalah ketika kamu memasukkna semua pengalaman organisasi, dari mulai Himpunan Mahasiswa sampai Ketua Pelaksana Perlombaan Kelereng di Perumahan. Mungkin untuk pengalaman organisasi di Himpunan Mahasiswa bisa menolong kamu, tapi jika kamu memasukkan Ketua Pelaksana Lomba Kelereng hal itu tidak sama sekali membantu kamu. Usahakan masukkan konten yang penting dan mempunyai hubungan dengan jabatan yang akan kamu lamar. Tidak masalah kamu mengedit beberapa kali CV untuk mengubah hal tersebut. Misalnya ketika kamu akan melamar pekerjaan di bidang Akuntansi, maka prestasi seperti Juara Olimpiade Akuntansi misalnya boleh sekali untuk dimasukkan kedalam CV karena akan menjadi nilai lebih bagi kamu.

Baca dan maknai requirement dari lowongan pekerjaan

Setelah membuat CV yang baik, tentunya kamu akan mencari lowongan pekerjaan. Baik itu di internet, koran, atau grup di media social. Nah, hal pertama yang harus kamu lakukana adalah perhatikan requirement dari lowongan tersebut. Seperti, jurusan apa, usia, jenis kelamin, dan lain-lain. Jangan sampai ketika lowongan pekerjaan mencari lulusan Akuntasi, kamu yang jurusan Sejarah nekat untuk melamar, karena sama sekali lamaran kamu tidak akan diliat. Lain halnya ketika sebuah pekerjaan mencari dari semua jurusan, nah itu tidak akan jadi masalah. Tidak ada istilah untung-untungan, karena perusahaan tidak akan mau ambil resiko memperkerjakan orang yang tidak sesuai dengan requirement yang diminta oleh user.

Jangan kirim CV dalam format .rar

Setelah mendapatkan lowongan yang sesuai, tentunya kamu akan mengirimkan CV ke HRD Perusahaan. Di zaman yang semakin maju, sekarang sudah jarang sekali Perusahaan yang menerima lamaran kerja dalam bentuk print out. Banyak perusahaan yang lebih memilih menerima lamaran via email. Sebagai jobseeker, kamu harus memperhatikan hal detail seperti format CV yang akan kamu kirim. Masih banyak para pelamar yang mengirim CV dan dokumen lamaran lainnya dalam bentuk .rar. Halo? HRD tidak punya waktu untuk menconvert file kalian, jangan sampai CV kalian yang sudah bagus tersebut tidak jadi discreening hanya karena hal sepele seperti masalah format. Email yang masuk ke HRD tiap harinya mencapai ratusan, sehingga terkadang HRD akan memilih mereka-mereka yang mengirim lamaran dalam bentuk pdf, dan CV kamu yang format .rar tersebut terlupakan. Jangan sampai, usaha yang sudah dilakukan gagal gara-gara hal sepele ya.

Cover Letter di Email

Ini adalah hal tambahan saja tapi cukup penting untuk diperhatikan. Cover letter dengan surat lamaran memang tidak jauh berbeda dalam segi isi, perbedaannya kalau surat lamaran itu panjang dan dalam file pdf dikirim terpisah, maka Cover Letter adalah kalimat singkat yang dibubuhkan dibadan email sebagai informasi awal bahwa kamu mengirimkan lamaran pekerjaan ke perusahaan yang kamu lamar. Tentunya untuk dokumen-dokumen lamarannya harus kamu attachment ya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline