Lihat ke Halaman Asli

vhalespi

penulis dan wiraswasta

(Cerita 4 Bagian) Kematian yang Dirayakan Bagian 1/4

Diperbarui: 10 Juli 2023   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https.unsplash.com

Kematian yang dirayakan

            "Siya sudah mati!" seru lelaki setengah baya itu

            "Yang benar??" sahut laki-laki lain yang sedang menikmati kudapan di warung.

            "Sungguh! Bukan dusta, tak pula kabar angin," jawab lelaki pertama.

            "Kau tak salah dengar?" tanya pria ketiga yang berkumis tipis.

            "Telingaku masih tajam menangkap suara yang diucapkan orang. Ini kudengar sendiri langsung dari mulut istrinya," tutur lelaki pertama dengan tak sabar, jengkel diduga salah dengar.

            "Mawe? Dia yang mengatakan sendiri kabar gembira, maaf, maksudku kabar duka itu?" orang kedua bertanya.

            "Betul, Mawe sendiri, istri Siya yang setia itu."

            "Apa sebabnya? Siya belum terlalu tua walau tak lagi muda. Mawe mengatakan pada kau, Ridan?" tanya si kumis tipis.

            "Gagal jantung, mendadak. Tadi pagi dia masih bugar dan beraktivitas seperti biasanya. Menyantap sarapan, lalu akan pergi hendak melakukan suatu urusan, berganti baju untuk keluar rumah. Tiba-tiba dia jatuh, wajahnya merah, napasnya terengah-engah, meremas dada. Mawe ada bersamanya sekamar, mengambilkan baju ganti dan memegang yang baru dilepas, menunggu sampai suaminya selesai," jawab Ridan, si lelaki pertama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline