Pratiwi Sudarmono
Pratiwi Pujilestari Sudarmono (31 Juli 1952) dikenal sebagai wanita Asia pertama yang menjadi astronot namun misi penerbangannya dibatalkan akibat kecelakaan pesawat Challenger tahun 1986. Meski tidak terbang, Pratiwi tetap dianggap sebagai astronot Indonesia pertama bersama Taufik Akbar yang menjadi cadangannya.
Sejak kecil dia sudah tertarik dengan luar angkasa tapi setelah lulus sma memilih kuliah kedokteran di UI hingga meraih gelar master tahun 1977 dan doktor dari Osaka University tahun 1984. Prestasinya dicatat sebagai wanita Indonesia pertama yang meraih gelar doktor bidang kedokteran dari universitas di Jepang. Dia menjadi staf peneliti dan pengajar Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UI.
Di tahun 1985 Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama dengan NASA untuk misi peluncuran Satelit Palapa B3 dengan pesawat Columbia. Pratiwi lolos seleksi bersama Taufik Akbar dan dijadwalkan terbang dalam misi STS-61-H. Namun karena kecelakaan pesawat Challenger, semua misi penerbangan dibatalkan dan Satelit Palapa B3 diluncurkan dengan roket Delta. Pratiwi dan Taufik tetap ke Amerika menjalani pelatihan spesialis muatan dan pemotretan memakai seragam astronot.
Setelah menyelesaikan pelatihan, Pratiwi kembali menjadi pengajar dan ilmuwan di almamaternya. Sejak tahun 1994 hingga 2000 Pratiwi menjabat Ketua Departemen Mikrobiologi Fakultas Medis UI dan menjadi Guru Besar/Profesor Kehormatan tahun 2008. Dia juga menjadi peserta Program Sarjana Fulbright New Century tahun 2001-2002.
Sumber: https://tirto.id/pratiwi-sudarmono-sejarah-astronot-wanita-pertama-asia-efow
https://id.wikipedia.org/wiki/Pratiwi_Sudarmono
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H