Lihat ke Halaman Asli

vhalespi

penulis dan wiraswasta

Sacagawea, Wanita Pribumi Amerika Pemandu Lewis Dan Clark

Diperbarui: 13 Mei 2023   04:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/fd/Detail_Lewis_%26_Clark_at_Three_Forks.jpg

Sacagawea

        Dibandingkan Pocahontas yang pernah ditampilkan dalam animasi Disney yang pernah ditonton orang Indonesia, nama Sacagawea tidak dikenal kecuali oleh orang Amerika yang belajar tentang sejarah negara mereka dan pemerhati sejarah bangsa Amerika Serikat. Beberapa orang mungkin tahu dari tiga film Night at the Museum (2006, 2009, 2014) dari pemeran yang menjadi patung Sacagawea yang hidup di malam hari karena sebuah artefak sihir. Namun kisah hidupnya jarang yang berinisiatif untuk mencari tahu kecuali untuk mempelajari sejarah negara Amerika Serikat.

        Sacagawea (Mei 1788 -- 20 Desember 1812) dikenal sebagai pemandu dari Ekspedisi Lewis dan Clark yang bertugas menjelajahi dan memetakan wilayah Amerika dari Louisiana Territory hingga ke Samudra Pasifik. Dia berasal dari suku Lemhi Shoshone yang di usia 12 tahun ditawan kelompok Hidatsa bersama anak-anak lainnya. Tahun berikutnya dia dijual pada Toussaint Charbonneau, penjelajah Kanada, yang menjadi suaminya dan memiliki putra bernama Jean Baptiste Charbonneau yang turut dibawanya dalam ekspedisi saat masih bayi.

        Di tahun 1804-05, Kapten Meriwether Lewis dan William Clark dan rombongannya tiba di Desa Mandan dan mendirikan Mandan Fort. Mereka bertemu Charbonneau saat mencari pemandu dan orang yang mampu berkomunikasi dengan suku-suku lokal. Dia dan salah satu istrinya disewa atas kemampuan tersebut dan Sacagawea sedang mengandung anak pertamanya. Mereka pindah ke Benteng dan putranya lahir di sana bulan Februari 1805. Dua bulan kemudian tim melanjutkan ekspedisi bersama Sacagawea yang membawa bayinya. Dia turut menyelamatkan jurnal dan catatan yang hanyut di sungai dan atas jasanya sungai itu diberi namanya sebagai penghormatan.

        Mereka menelusuri Sungai Missouri, Pegunungan Rocky, Sungai Columbia, Sungai Yellowstone hingga mencapai Samudra Pasifik di bulan November 1805. Sacagawea berkontribusi sebagai pemandu, penerjemah dan mencari makanan alternatif dalam ekspedisi. Kehadirannya bersama bayinya menjadi penanda bagi suku-suku yang ditemui bahwa mereka datang dengan maksud damai. Setelah ekspedisi berakhir, Charbonneau dan Sacagawea sempat tinggal bersama para Hidatsa sebelum menetap St. Louis, Missouri atas undangan Clark. Putra mereka disekolahkan dan diadopsi Clark bersama adiknya, Lizette, yang lahir tahun 1812. Menurut catatan sejarah Sacagawea wafat tahun 1813 akibat penyakit yang tidak diketahui.

        Meski Sacagawea berangkat bersama suaminya dan istri lainnya, dia lebih diingat dan dikenal hingga menjadi subyek sejarah, sastra, film, televisi, musik dan teater. Namanya dipakai pada kapal Amerika Serikat, dibuat patung, menjadi simbol nilai dan kemandirian wanita, dilantik ke Hall of Great Westerners (1959), National Cowgirl Museum and Hall of Fame (1976), National Women's Hall of Fame (2003) dan beragam penghormatan lainnya.

Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Sacagawea

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline