Anne Boleyn
Anne Boleyn (1501 -- 19 Mei 1536) menjadi istri kedua Henry VIII yang mulai dikenalnya pada pertengahan tahun 1520-an. Dia menolak pendekatan dan rayuan raja yang hendak menjadikannya gundik dan saat itu Henry masih menjadi suami Catherine of Aragon. Setelah menceraikan istri pertamanya secara sepihak dan menjadi Kepala Gereja Inggris, Henry mencabut status permaisuri mantan istrinya dan menikahi Anne pada awal tahun 1533. Anne menjadi permaisuri di pertengahan tahun 1533 sampai pertengahan tahun 1536. Dia melahirkan Elizabeth I dan tiga kali mengalami keguguran.
Henry yang kecewa mengalihkan perhatian pada Jane Seymour dan mencari cara untuk mengakhiri pernikahan keduanya. Dia memerintahkan pejabatnya menyelidiki istrinya atas pengkhianatan tingkat tinggi, ditahan di Menara London dan diadili. Statusnya sebagai permaisuri dicabut tanggal 15 Mei dan dihukum mati dua hari kemudian. Dia bersalah atas tuduhan perselingkuhan, inses dan rencana membunuh raja yang dianggap sejarawan sebagai alasan yang dibuat untuk menyingkirkan Anne. Ketika putrinya, Elizabeth I, berkuasa, Anne dihormati sebagai martir dan pahlawan Reformasi Inggris.
Jane Seymour
Jane Seymour (1508 -- 24 Oktober 1537) melahirkan satu-satunya putra Henry VIII yang menjadi pewaris takhta; Edward VI dan wafat dua minggu setelah melahirkan. Jane adalah wanita sederhana dan tidak berpendidikan tinggi seperti Catherine dan Anne, dia mampu membaca dan menulis sedikit, seorang ahli menyulam dan mengurus rumah tangga yang pada masa itu dianggap lebih penting.
Sebelum menjadi istri ketiga dia adalah pelayan kehormatan Ratu Catherine lalu menjadi pelayan Ratu Anne. Kepribadiannya digambarkan sebagai wanita lemah lembut dan sederhana yang kontras dengan dua istri pertama Henry yang lebih cerdas dan berwibawa. Setelah Anne tiga kali gagal melahirkan pewaris, Henry mendekati Jane, membuat alasan dan tuduhan untuk menceraikan istrinya. Dia bertunangan dengan Jane sehari setelah eksekusi Anne dan menikah sepuluh hari berikutnya.
Jane menjadi permaisuri sejak tanggal 30 Mei 1536 sampai hari terakhirnya setelah melahirkan seorang putra. Dia menunjukkan simpati pada mendiang Ratu Catherine dan bersikap baik pada putri tirinya, Mary dan mendamaikan hubungan dengan Henry. Sebagai ratu dia bersikap tegas, formal, tidak suka kemewahan dan tidak ikut campur dalam urusan politik. Jane adalah satu-satunya istri yang dimakamkan sebagai ratu dan Henry dimakamkan di sampingnya di Kastil Windsor.
Bersambung
Sumber: Sejarah Gelap Dinasti Tudor oleh Judith John, Elex Media Komputindo, Jakarta, Indonesia, 2015