Lihat ke Halaman Asli

Jangan Lupakan Aku...

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku lama tinggal di Jakarta, sekolah, kuliah dan sempat kerja juga di sana. Aku berasal dari kota kecil di pedalaman Kalimantan Barat. Kota kecil yang kini telah berubah menjadi sebuah Kabupaten bernama Melawi. Lulus kuliah aku pulang kampung dan mengabdikan diri sebagai PNS di sana, di Sekretariat Daerah kemudian mutasi ke Sekretariat DPRD (tempat ku bekerja kini). Tak banyak teman yang bisa akrab dengan ku, karena mereka memandangku "aneh" dengan gaya dan kebiasaanku yang lebih sering asik dengan gadget-gadget ku ketimbang ngerumpi dengan teman-teman lainnya. Mereka menilai gayaku berlebihan. Wajar saja mereka tidak terbiasa dengan gaya ku yang telah terbiasa hidup di Jakarta. Namun inilah aku. Aku nyaman dengan diriku. Tapi diantara teman-teman yang selalu memandangku sebelah mata ada juga teman, sahabat yang akrab denganku. Sejiwa. Sejalan. Sepikiran. Dialah Arbuliana, atau yang akrab disapa Nonong karena
jidatnya yang jenong. Hehe.. Kami kerja di tempat dan ruangan yang sama. Aku bersyukur bisa menemukan teman yang menerima aku yang "seperti ini". Bisa berbagi cerita perjalanan hidup juga cinta. Tempat aku berbagi segala hal. Sedikit banyak gaya ku aku tularkan padanya. Hehe.. Dan bisa ditebak kami jadi bahan omongan di sana sini. Namun aku tak perduli apa kata orang selama aku merasa yang kami lakukan adalah hal positif dan tidak mengganggu orang lain.

***

Suatu ketika Sahabatku Arbuliana alias Kak Nong biasa aku menyapanya mengutarakan niatnya untuk menikah dengan pria pujaannya dalam waktu dekat ini. Mengingat usianya yang sudah menginjak 30 tahun. Bercampur aduk rasa di hati saat aku mendengar berita bahagia itu. Ada rasa bahagia, haru, namun adapula rasa sedih. Sedih akan kehilangan seorang sahabat yang masih single. Karena rata-rata teman-teman di kantor sudah menikah dan punya anak di usia muda. Biasanya psikologis seseorang sebelum dan sesudah menikah sedikit banyak mengalami perubahan karena mereka tak lagi sendiri. Mereka harus memikirkan pasangannya. Juga waktu yang mereka miliki akan lebih banyak dihabiskan dengan pasangan dan keluarga. Aku pun akan kehilangan seorang sahabat yang biasa aku ajak jalan-jalan dan nyantai di kafe. Tapi walaupun begitu aku akan mendoakan untuk kebahagiaan Kak Nong. Semoga diberi kelancaran, kesehatan sampai hari H nya tiba. Semoga jadi keluarga yang Sakinah, Mawadah, Warohmah. Amiiiiin....
Dan,,,,, jangan lupakan aku ya...... :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline