Lihat ke Halaman Asli

Buaian Pilu

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Terukir senyum walau dalam hati menangis.
Tersungging di bibir yang manis.
Mereka tak tau, bahwa hati tengah meringis.
Dalam kesedihan yang tengah terhujamkan pilu.

Dalam dekapan, aku tutupkan mata.
Kurasakan kehangatan pelukannya.
Namun ketika merasa,
air mata mengalir dengan derasnya.
Tak dapatkah kau tau bagaimana rasanya.
Janganlah kau hanya melihat,

tanpa dapat berucap.
Janganlah kau hanya bisa mengerti,
tanpa tau bagaimana caranya memahami.

Sekarang biarlah..
Irama dalam lantunan lagu kesedihan.
Ungkap segala haluan dalam rasa.

Biarlah..
Lilin kecil yang disana,
tertiup dan terhempas.
Mulai patah dan kemudian,
hilang entah kemana.

Biarlah..
Angin kan bawa lari,
lirih hatiku ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline