Lihat ke Halaman Asli

vetra raisha

mahasiswa

Melihat Papua Melalui Perspektif Al Jazeera Sebagai Media Internasional

Diperbarui: 8 Januari 2025   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Konflik yang terjadi di Papua Barat antara pemerintah Indonesia dengan kelompok separatis yaitu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) masih terus berlangsung hingga saat ini, meski konflik tersebut telah ada sejak lama, namun konflik ini masih belum mendapatkan titik temu untuk penyelesaiannya. Akar dari masalah yang membuat konflik di Papua bukan berasal dari permesalahan yang sederhaana tetapi sangatlah kompleks. Dimana penduduk asli Papua merasa bahwa wilayahnya sangat dibedakan, banyaknya kegagalan Pembangunan serta pelanggaran Hak Asasi Manusia. Penduduk asli tersebut merasa dirinya dikecewakan oleh pemerintah, sebab Papua juga merupakan bagian dari Indonesia. Sehingga hal tersebut membuat lahirnya kelompok separatism tersebut yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan menuntut kemerdekaannya.

Al Jazeera yang merupakan salah satu media Internasional yang lahir dari Ibu Kota Qatar, dimana media ini merupakan media independen hingga saat ini. Kini media tersebut telah tersebar di 70 negara dunia, termasuk negara Indonesia. Media Al Jazeera sering kali mengutamakan penyebaran berita yang menyoroti mengenai Hak Asasi Manusia, Lingkungan dan Politik. Al Jazeera juga sering kali memberitakan ketegangan konflik yang terjadi di Papua Barat antara KKB dan Pemerintah. Beberapa artikel yang diunggah oleh media Al Jazeera mengulas mengenai konidisi sosial dan ekonomi di Papua serta kontroversi yang terjadi di Papua. Tidak hanya itu beberapa artikel juga menunjukan ulasan tentang kurangnya akses pendidikan, Kesehatan dan Infrastruktur di Papua. Namun, pemberitaan yang diulas lebih banyak mengenai konflik KKB di Papua dengan mengutamakan dimensi Hak Asasi Manusia.

Framing media Al Jazeera menunjukan bahwa betapa kompleksnya konflik yang terjadi dengan memfokuskan ulasan sisi kemanusiaannya. Dimana media Al Jazeera menyajikan banyak narasi yg mengutamakan pada pelanggaran Hak Asasi Manusia serta kondisi sosial yang terjadi di Papua Barat. Pada ulasan berita yang di unggah sering kali menyoroti warga sipil yang terkena dampak dari kekerasan yang terjadi akibat konflik KKB tersebut. kemudian mengungkap beberapa warga yang terpenrangkap dalam konflik. Ulasan berita yang di unggah oleh Al Jazeera mengenai konflik di Papua selalu fokus dengan akar masalah konflik serta mendengarkan dari segala pihak.

Media Al Jazeera memiliki fokus terhadap penyebab struktural dari konflik yang terjadi antara KKB dengan pemerintah dengan menyertakan beberapa perspektif seperti dari pandangan internasional atau aktivis Hak Asasi Manusia yakni Amnesty Internasional, kemudian juga melakukan pendekatan dengan pemerintah Indonesia untuk melihat dari sudut pandangnya, serta melibatkan masyarakat papua untuk melihat apa yang diharapakn oleh mereka terhadap Solusi konflik yang terjadi. Kemudian Bahasa dan gaya penulisan dalam pemberian ulasan berita mengenai konflik Papua, Al Jazeiran cenderung lebih analitis dengan mencantumkan data dan isi yang netral. Al Jazeera telah mengambil posisi sebagai media yang memiliki fokus dalam membahas Hak Asasi Manusia dan akar permasalahan struktural pada konflik yang terjadi di Papua.

Posisi Media Al Jazeera dalam memberitakan konflik di Papua yakni cenderung sebagai media yang memberikan arahan Solusi untuk damai. Atau biasa disebut “Media as Conflict Resolutions” hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa artikel yang diunggah oleh Al Jazeera yang berujudul “Why Indonesia fails to address the West Papua Conflict” dimana artikel tersebut Al Jazeera berusaha menyoroti pentingnya memahami akar masalah serta mencari Solusi yang komprehensif untuk mewujudkan perdamaian di wilayah Papua, dan memberikan kritik terhadap pemerintah agar fokus pada penyelesaian konflik bukan memperburuk situasi dengan melakukan penahanan.

Kemudian pada artikel yang berjudul “Indonesian deploys troops to West Papua as protest spread” narasi yang diberikan oleh media Al Jazeera juga cenderung menekankan Solusi agar pemerintah Indonesia dapat menempuh jalur dialog dan pendekatan damai demi meredakan nsituasi konflik yang terjadi dibandingkan dengan kekuatan militer, sebab akan memperburuk suasana. Dan pada artikel “ Fiery protest erupt in Indonesia’s West Papua Region” Al Jazeera mengulas berita dengan menyoroti tuntutan masyarakat setempat serta memberikan perspektif mengenai pemahaman aspirasi rakyat agar dapat menyelesaikan konflik. Dari artikel-artikel tersebutlah dapat dikatakan bahwa Al Jazeera memiliki posisi sebagai media yang memberikan arahan Solusi terhadao konflik.

Al Jazeera dalam memberitakan konflik di Papua antara pemerintah dan KKB dapat dikatakan lebih cenderung pada posisi yang mendukung resolusi damai dan mendorong mendorong terjadinya dialog terbuka antara masyarakat dan pemerintah untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di Papua. Maka dari itu ulasan berita yang diunggah oleh Al Jazeera sering kali fokus pada isu-isu Hak Asasi Manusia dan keadialan sosial. Kemudain AlJazeera juga sering kali melibatkan perspektif internasional untuk membahas konflik di Papua seperti Amnesty Internasional agar dapat lebih mendalami isu yang terjadi demi mencapai perdamaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline