Lihat ke Halaman Asli

Vetiana Halim

Ibu dengan 4 anak

Pemberdayaan yang Memperdayai

Diperbarui: 21 Juli 2024   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pemberdayaan Yang Memperdayai
Oleh Vetiana Halim

Perempuan merupakan sosok yang menarik untuk dibicarakan. Setiap jaman, mengakui bahwa perempuan mempunyai peran sangat penting dalam pembangunan.

Tak terlepas saat ini, perempuan dinilai mempunyai peranan penting, dalam memajukan provinsi Jawa Barat. Demikian ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jabar,Siska Gerfianti, saat bertemu Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK)Jawa Barat, Amanda Soemedi. Untuk itu, akan diluncurkan program vokasional perempuan Jawa Barat

Vokasional Sekolah Perumpuan ini diharapkan akan membuat perempuan menjadi lebih maju. Meskipun program ini bukanlah program baru. Namun, lanjutan dari program-program sebelumnya yang melibatkan perempuan sebagai penggerak ekonomi di Jawa Barat, khususnya.

Dalam paradigma hari ini, kemajuan diidentikan sebagai mesin pencetak uang. Perempuan dianggap produktif dan berperan dalam pembangunan jika  dapat menghasilkan uang dari pada melahirkan generasi unggul yang berprestasi dan berahlak mulia.

Ekonomi (baca: uang) selalu menjadi indikator kemajuan. Sehingga kata pemberdayaan perempuan, identik dengan pencetak uang atas nama kemajuan secara ekonpmi. Akibatnya, banyak perempuan yang relaeninggalkan tugas utamanya sebagai istri, pengatur rumah tangga dan pendidik anak.

Tak heran banyak perempuan yang "berdaya" namun banyak pula anak-anak yang tidak terdidik dan tingkat perceraian yang tinggi. Jumlah kenakalan anak meningkat disedtai tingginya kasus gugat cerai di pengadilan agama.

Pemberdayaan perempuan akhirmya malah memperdayai  perempuan dengan iming-iming "kemajuan". Akhirnya perempuan menjadi "tumbal" pemangunan yang berlandaskan kepada materialisme.

Allah telah memberikan tuntunan kepada kita, bahwa tugas manusia (termasuk perempuan) di dunia adalah sebagai hambaNya, taat kepada aturan yang telah ditetaplan Al Khaliq Al Mudhabir.

Allah memerintahkan perempuan untuk menuntut Ilmu, dan pemerintah berkewajiban menyediakan sarananya.

Namun, perempuan mempunyai tugas mulia dengan mendidik anak-anak untuk menjadi generasi unggul yang akan mengisi peradaban. Bukan sebagai mesin pencetak uang!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline