Lihat ke Halaman Asli

Secangkir Kopi Bersama Secangkir Amarah

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku mulai menuangkan air panas itu layaknya kehangatan amarah dalam diri di dalam cangkir telah tersedia serbuk hitam kopi instan pewarna panasnya air yang akan kutuangkan hitamnya serbuk hitam ini warnai cangkir kecilku itu tersajilah secangkir panas kopi di meja kerjaku apalah arti kopi ini? yang hanyalah berasal dari kumpulan serbuk hitam tak lebih dari hitamnya mewarnai cangkir kecilku itu serbuk yang melebur kar'na panas air yang kutuangkan layaknya kehangatan amarah dalam diri aku mencicipi cangkir kecilku yang menjadi panas itu oh, sungguh nikmat kurasa kehangatan cangkir kecilku ini oh, sungguh harum kurasa serbuk hitam yang telah melebur itu apalah arti serbuk hitam ini? yang melarut dalam panas air yang kutuangkan tak lebih dari hitamnya mewarnai cangkir kecilku kunikmati secangkir kopi panas hitam kehangatan amarahku kini melebur bersama cangkir kecilku yang menjadi panas saat amarah mulai melebur bersama serbuk hitam kisah hidup tak lebih dari pewarna dalam cangkir hatiku kunikmati secangkir hati yang telah hitam itu oh, sungguh nikmat kurasa kehangatan cangkir hatiku ini oh, sungguh harum kurasa serbuk hitam kisah hidup apalah hitam kisah hidup ini? yang melarut dalam amarah dalam diri tak lebih dari pewarna dalam cangkir hatiku kunikmati secangkir hati yang telah hitam ---------------------=sungguh NIKMAT kurasa=------------------------




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline