Lihat ke Halaman Asli

Very Mareta

Mahasiswa Teknik Kimia

Pelestarian Lingkungan UNNES GIAT 9, Transformasi Sampah Organik Dapur Menjadi Eco-Enzyme

Diperbarui: 12 Juli 2024   18:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi: TIM UNNES GIAT 9 Desa Kiringan, Klaten, Jawa Tengah

Desa Kiringan, 12 Juli 2024 - Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang dikenal dengan nama UNNES GIAT 9, kembali mengadakan kegiatan inovatif untuk pelestarian lingkungan. Saat ini, mahasiswa UNNES GIAT 9 di desa Kiringan yang terdiri dari 12 mahasiswa, yaitu Dzikri Triyanto R, Very Mareta R.S, Ananta Harvianty P, Hoirun Niswah, Mohammad Irfan, Zahra Zilan, Rohyana Felisa, Nabila Putri, Amanda Kirani, Esti Suryaningtyas, Azizah Nurul S, dan Rama Nur B.K  serta 1 dosen pembimbing lapangan, ibu Vera Noviana Sulistyawan, S.T., M.T.

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan eco enzyme ini berfokus pada pengolahan sampah organik dapur di Desa Kiringan. Program ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah organik serta memberikan nilai tambah melalui produk eco enzyme yang bermanfaat bagi masyarakat.

Dokumentasi: TIM UNNES GIAT 9 Desa Kiringan, Klaten, Jawa Tengah

Eco enzyme adalah cairan serbaguna yang dihasilkan dari fermentasi limbah organik dapur seperti sisa buah dan sayuran, gula, dan air. Produk ini memiliki banyak manfaat, termasuk sebagai pembersih alami, pupuk organik, dan pengusir serangga.

Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi kepada warga desa mengenai akan pentingnya pengelolaan sampah organik dilanjutkan dengan praktek pembuatan eco enzyme. Mahasiswa UNNES GIAT 9 mengadakan sosialisasi dan pelatihan yang melibatkan ibu-ibu rumah tangga, pemuda, dan pengurus TPQ Darul Hasaniah. Dalam sosialisasi tersebut, masyarakat diajarkan cara mengumpulkan, memilah, dan mengolah sampah organik dapur menjadi eco enzyme.

Ketua koordinator desa (Kormades) UNNES GIAT 9, Dzikri Triyanto Ramadhan, menjelaskan, "Kami melihat potensi besar dalam pengolahan sampah organik dapur menjadi eco enzyme. Selain mengurangi limbah sampah organik, produk ini juga dapat dimanfaatkan oleh warga desa sebagai pembersih rumah tangga yang ramah lingkungan dan sebagai pupuk pada pertanian, karena didominasi masyarakat desa Kiringan berprofesi sebagai petani"

Dokumentasi: TIM UNNES GIAT 9 Desa Kiringan, Klaten, Jawa Tengah

Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa UNNES GIAT 9 juga melakukan pendampingan intensif kepada warga yang ingin memulai pembuatan eco enzyme di rumah mereka. Dengan adanya sosialisasi dan pelatihan ini diharapkan warga dapat mulai memanfaatkan produk eco enzyme untuk diaplikasikan pada kebun dan pertanian masyarakat desa Kiringan, menggantikan pupuk kimia yang biasa digunakan.

Salah satu warga desa, Bu Sri Hartati, mengungkapkan rasa terima kasihnya, "Kami sangat terbantu dengan adanya program ini. Selain lebih ramah lingkungan, eco enzyme ini juga membantu kami dalam menghemat pengeluaran untuk produk pembersih dan pupuk.”

Dengan keberhasilan program UNNES GIAT 9 ini, diharapkan desa Kiringan dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah organik yang berkelanjutan serta menginspirasi lebih banyak masyarakat atau komunitas untuk beralih ke praktik yang lebih ramah lingkungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline