Lihat ke Halaman Asli

Lead, Si Singkat Sarat Manfaat

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tambahan informasi, waktu selesai pada 14.44," ujar si gadis cantik berbalut busana kuning. Gawat!

Mengapa gawat? Itu ungkapan isi hati saya saat mengetahui ada penugasan menulis dari Iskandar Zulkarnaen, yang notabene pemateri "Kiat Menulis di Blog", Blogshop Kompasiana di kota Denpasar (19/11). Semakin bingunglah saya akan menulis apa karena ternyata tema tulisan adalah bebas. Ya sebagai mahasiswa yang terbiasa dicekoki tugas dari dosen, saya terbiasa hanya menunggu perintah. Tidak pernah kan ada dosen yang bilang, "Buat tugas yang bebas!".

8 menit sudah berlalu sejak paragraf kedua dan saya masih buntu ingin menulis apa. Mungkin saya akan membagi kiat menulis Lead (teras berita) di sebuah features
Kenapa Lead? Ya karena bagi saya, itu adalah esensi terbesar sebuah tulisan. Tulisan menarik atau tidaknya memang ditentukan dengan judul. Namun yang bertugas menyambungnya ke bagian isi tulisan adalah si Lead. sebuah lead yang menarik dan menggoda dijamin akan membuat pembaca betah meneruskan sampai akhir.

Inilah 2 jenis lead yang menarik (versi saya):

Lead Kutipan

“Akan saya cium,” kata Aura Kasih kepada penggemar yang bisa menjawab pertanyaannya kemarin di acara musik.

Lead Nyentrik

Lead ini nyentrik, ekstrim, bisa berbentuk puisi atau sepotong kata-kata pendek. Hanya baik jika seluruh cerita bergaya lincah dan hidup cara penyajiannya. Misal:

Hancurkan Amerika!

Hancurkan demokrasi!

Teriakan itu bersahut-sahutan dari ribuan pendemo di depan Kedubes AS dalam unjuk rasa menentang invasi AS dan sekutunya ke Irak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline