Kompasiana : 100% Jurnalisme Warga?

Perkembangan teknologi dan internet dewasa ini telah mempengaruhi berbagai bidang,  tak terkecuali jurnalisme. Dalam dunia jurnalisme, kini muncul istilah baru yaitu citizen journalism atau jurnalisme warga, yang merupakan kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan pengumpulan, pewartaan, pelaporan, serta penyampaian pendapat, informasi dan berita.

Kini di Indonesia, citizen journalism kian marak dengan adanya media online yang mewadahinya. Sebut saja Kompasiana, blog media online milik Kompas Gramedia ini mewadahi tulisan-tulisan warga yang berupa berita (hard news dan soft news), opini, feature maupun foto, rekaman, dan video. Kompasiana juga memungkinkan para Kompasianer (pengguna Kompasiana) untuk saling mengomentari suatu tulisan (berita atau isu) yang dipublished oleh Kompasianer.

Seperti kita tahu, media mainstream tidak cukup mampu mengakomodasi semua aspirasi warga, di samping tidakmemiliki cukup space, aspirasi warga dinilai kurang menarik atau kurang ‘menjual’ untuk dijadikan sebuahberita, sehingga tulisan warga jarang ditampilkan dalam media mainstream. Hadirnya Kompasiana ini, menjadi angin segar bagi warga dalam mewujudkan demokrasi dan menampung aspirasi warga. Warga juga dapat menjadi reporter untuk melaporkan kejadian dan peristiwa yang mempunyai news value di sekitarnya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa Kompasiana memberikan ruang bagi warga untuk melakukan hal tersebut, sehingga berita dan informasi yang dibagikan ke publik dapat merata dan beragam. Melalui Kompasiana, siapapun dapat dengan mudah menulis dan mempublished tulisannya tanpa melihat background pendidikan dan profesinya, apakah dia seorang jurnalis, dokter, guru, buruh, ataupun mahasiswa.

Dalam blog Kompasiana terdapat berbagai kanal seperti Berita, Politik, Humaniora, Olahraga, Hiburan, dan sebagainya. Konten-konten di dalamnya merupakan tulisan dari para Kompasianer atau jurnalisme warga, namun yang sangat disayangkan, tulisan-tulisan tersebut banyak yang berupa opini atau hanya sekedar membuat posting yang isinya mengomentari suatu kejadian. Hanya sedikit Kompasianer yang menuliskan berita ataupun membagikan informasi penting kepada masyarakat

Lalu jika demikian, apakah Kompasiana dapat disebut citizen journalism? Jika dibandingkan dengan situs OhMyNews.com, Kompasiana kurang tepat jika mendapat gelar citizen journalism tersebut. OhMyNews.com merupakan situs jurnalisme warga pertama di dunia yang mempunyai motto “Every Citizen is a Reporter”. Situs ini berkembang sangat pesat dan mempunyai reporter tidak hanya di Korea, tapi di seluruh dunia. Dalam situs ini, warga dapat secara aktif mengirimkan laporan-laporan berita yang kemudian diedit oleh editor OhMyNews. Situs ini menjadi sangat populer dan membantu warga untuk mengakses informasi dari berbagai belahan dunia yang tidak dapat diliput oleh media mainstream (http://international.ohmynews.com/).

Kehadiran Kompasiana, sepertinya belum begitu dimanfaatkan warga untuk bertindak sebagai jurnalis. Padahal dengan wilayah Indonesia yang luas dan potensi Sumber Daya Manusia yang sangat besar, seharusnya informasi maupun berita yang dibagikan dapat lebih beraneka ragam. Bayangkan jika warga menulis atau melaporkan hal-hal penting di daerahnya, pasti hal tersebut dapat lebih berguna untuk membangun daerahnya masing-masing, serta dapat memberikan informasi bagi warga di daerah lainnya.

Kompasiana masih hanya sebatas penampung opini publik saja, belum mampu menjadi acuan bagi masyarakat untuk mencari informasi dan berita. Mungkin jika pihak Kompasiana berniat untuk benar-benar menjadikan Kompasiana 100% citizen journalism, harus ada batasan-batasan tegas mengenai konten yang dapat diposting atau tidak. Selain itu, peran editor di sini juga sangat penting untuk menyaring tulisan-tulisan yang kurang memenuhi news value. Jika Kompasiana mampu menerapkan prinsip tersebut, kedepannya Kompasiana pasti dapat menjadi situs citizen journalism terbaik di Indonesia!