Pentingnya keterampilan literasi tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan tugas-tugas pelajarannya dengan baik di sekolah, tetapi juga berlanjut ke tingkat perguruan tinggi, bahkan pada lingkungan kerja dan masyarakat. Kolaborasi antara guru dengan tenaga perpustakaan sekolah/madrasah sangat dibutuhkan untuk mengintegrasikan keterampilan literasi informasi dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Baik guru maupun tenaga perpustakaan sekolah/madrasah memiliki peran dalam membentuk karakter peserta didik yang kritis dalam mengolah informasi. Guru, sebagai pendidik yang memiliki jalur utama dalam berkomunikasi dengan peserta didik di sekolah, dapat mengajarkan keterampilan literasi informasi dalam proses pembelajaran. Sementara itu, tenaga perpustakaan sekolah memiliki peran sebagai information guard, sehingga keberadaan perpustakaan di sekolah benar-benar menjadi jantung pembelajaran dan pusat sumber belajar bagi para peserta didik [11]. Pada kenyataannnya, kemampuan literasi informasi siswa, guru dan tenaga perpustaaan sekolah, khususnya pada era digital ini masih terbatas.
Penggunaan media untuk membantu meningkatkan literasi siswa merupakan salah satu solusi yang patut untuk dicoba. Pasalnya, untuk dapat meningkatkan literasi siswa guru perlu melakukan usaha yang lebih. Selain itu juga perlu adanya koordinasi antara guru dan orang tua.
Sebagaimana yang kita tahu bahwa buku-buku yang selama ini menjadi panduan dalam siswa belajar terkesan terlalu tebal dan monoton. Sehingga perlu adanya media lain yang dapat mendukung peningkatan literasi siswa.
Berikut ini adalah rekomendasi media untuk membantu meningkatkan literasi siswa yang dapat Anda coba terapkan.
Pertama, media storytelling. Literasi tidak hanya menyangkut kemampuan membaca dan menulis, namun juga kemampuan mendengarkan, berbicara, serta komunikasi.
Media storytelling dapat menjadi wadah yang tepat dan mengasyikkan bagi siswa untuk dapat meningkatkan kemampuan tersebut.
Storytelling juga memungkinkan siswa untuk dapat memahami suatu cerita, membuat kesimpulan, hingga dapat menceritakan kembali isi cerita.
Kedua, media infografis. Infografis biasanya berisi visualisasi atau gambar ilustrasi dari suatu hal atau peristiwa. Oleh karena itu, infografis dapat menjadi media yang membantu meningkatkan literasi siswa karena mudah dicerna dan dipahami.
Ketiga, media digital. Banyak hal kini telah merambah ke ranah digital. Sehingga media digital untuk pembelajaran pun sudah mulai banyak. Guru dapat memanfaatkan media digital seperti buku digital, perpustakaan digital, hingga modul digital. Beberapa media digital bahkan biasanya menyertakan animasi, gambar ilustrasi yang menarik, serta video pembelajaran yang interaktif.
Meningkatkan literasi siswa melalui media digital juga memiliki berbagai keunggulan. Keunggulan tersebut diantaranya dapat mengatasi keterbatasan waktu, memiliki visualisasi yang menarik, membantu mengembangkan imajinasi siswa, hingga mampu meningkatkan motivasi dan minat belajar.
Selain media digital yang berbasis visual dan gambar, ada juga media digital berupa audio yang dapat membantu peningkatan literasi siswa yaitu audiobook. Media ini dapat digunakan untuk membantu siswa yang belum lancar membaca atau untuk meningkatkan minat baca.Keempat, media permainan. Menggunakan media permainan dalam meningkatkan literasi siswa merupakan bentuk dari belajar sambil bermain.Permainan dapat mendorong siswa untuk berkomunikasi dan mendengar. Sehingga kosa kata siswa dapat bertambah. Selain itu siswa juga dapat belajar berhitung, menghafal, menulis, serta membaca melalui permainan. Tentu saja harus dengan permainan yang tepat.