Dalam kehidupan kita sehari-hari banyak larutan kimia yang kita temui, seperti air garam, air teh, air gula, alkohol, metanol dan sebagainya. Campuran larutan homogen tersebut dihasilkan dari dua atau lebih komponen zat. Oleh karena itu, suatu larutan yang mengandung dua komponen atau lebih yang disebut dengan zat terlarut (solute) dan pelarut (solvent).
Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dalam komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan, sedangkan pelarutan atau solvasi adalah proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan.
Pada umumnya konsentrasi larutan dinyatakan dalam satuan fisik, seperti satuan berat atau satuan volume dan satuan kimia misalnya mol. Massa rumus dan ekuivalen.
Adapun jenis-jenis satuan konsentrasi pertama, persen konsentrasi (%), untuk menyatakan konsentrasi larutan, persen konsentrasi dapat dinyatakan dengan persen berat (%W/W) dan persen volume (% V/V). Kedua, Parts per Million (ppm) dan parts per billion (ppb) adalah satuan yang mirip persen berat. Ketiga, Fraksi Mol (X) adalah perbandingan mol salah satu komponen dengan jumlah mol semua kompone dan Keempat, Kemolalan (m) adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg (1000 g) pelarut.
Suatu larutan dikatakan memiliki sifat asam dan basa, ada tiga penjelasan menurut para ahli menjelaskan konsep larutan asam-basa yang berbeda. Menurut Arrheninius larutan asam apabila Zat yang dilarutkan dalam air menghasilkan ion H+ dalam larutan dan larutan basa terbentuk apabila Zat yang dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH- dalam larutannya.
Sedangkan menurut Bronsted-Lowry, larutan asam bertindak sebagai kemampuan (donor) dan larutan basa bertindak sebagai menerima (akseptor) proton (ion H+) dan menurut Lewis, asam adalah suatu zat yang mempunyai kecenderungan menerima pasangan electron dari basa dan basa adalah zat yang dapat memberikan pasangan elektron atau Basa lewis memiliki pasangan electron bebas,
Skala yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau basa yang dimiliki oleh suatu zat larutan disebut pH (Power of Hydrogen). Sedangkan jenis-jenis pH yakni pH normal memiliki nilai 7 sementara bila nilai pH > 7 menunjukkan zat tersebut memiliki sifat basa sedangkan nilai pH < 7 menunjukkan keasaman. pH 0 menunjukkan derajat keasaman yang tinggi, dan pH 14 menunjukkan derajat kebasaan tertinggi.
Reaksi hidrolisis terjadi ketika garam terionisasi dan membentuk ion-ion yang bereaksi dengan air. Seperti asam dan basa ketika memiliki reaksi keduanya akan membentuk garam.
Garam memiliki sifat-sifat asam, basa atau juga bisa bersifat netral. Sifat garam tersebut dijelaskan menggunakan konsep hidrolisis. Sedangkan Hidrolisis itu sendiri didasarkan dari asal katanya yaitu "hidro" yang artinya air dan "lisis" yang berarti penguraian atau pemecahan sehingga hidrolisis sendiri memiliki pengertian reaksi penguraian air atau pemecahan.
Selain itu, hidrolisis juga memiliki makna lain yaitu reaksi penguraian garam oleh air menjadi kation dan anion karena terjadi pemutusan ikatan kovalen molekul air menghasilkan ion H+ dan OH-.