Lihat ke Halaman Asli

Veronika Gheda Rangga

Universitas Katolik Weetebula

Ikatan Kimia: Momen Ikatan, Teori Ikatan, Teori Ikatan Valensi dan Hibridisasi

Diperbarui: 13 April 2024   12:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

 

Mempelajari Momen Ikatan, Teori Ikatan, Teori Ikatan Valensi dan Hibridisasi tentunya tidak semua orang mudah memahaminya. Tetapi sahabat kompasianer yang menggulati jurusan Kimia/Fisika atau pernah mendapatkan materi ini saat di bangku sekolah ataupun di perguruan tinggi, tentunya tidak asing lagi tentang materi tersebut. Untuk mengingat atau mempelajari kembali materi ini, Ayo kita  simak penjelasannya!

Ikatan kimia merupakan proses fisika yang berkaitan dengan interaksi gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul yang mengakibatkan senyawa diatomic atau poliatomik menjadi stabil. Kekuatan dari ikatan kimia tersebut, sangatlah bervariasi yang umumnya adalah ikatan kovalen dan ikatan ion sebagai ikatan kuat, sementara ikatan hydrogen dan ikatan vann der waals dianggap sebagai ikatan "lemah".

Ikatan Kovalen ini sejenis ikatan kimia memiliki karakteristik berupa pasangan electron yang saling terbagi atau dipakai bersama dalam atom-atom yang berikatan. Ikatan kovalen juga memiliki berbagai jenis ikatan diantaranya adalah ikatan sigmam, ikatan pi, ikatan logam-logam, interaksi agostik dan ikatan tiga pusat dua electron. Ikatan kovalen dapat dibagi menjadi dua yakni ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen non polar.

Sedangkan, Ikatan ion atau ikatan elektrovalen merupakan ikatan kimia yang terbentuk antara ion-ion logam dengan non logam (ion poliatomik contohnya ammonium) melalui gaya Tarik menarik elektrostatik atau terbentuk dari gaya Tarik menarik antara dua ion yang berbeda muatan.

Momen dipol disingkat dari dipolar atau dua kutub yang memiliki satu sisi kutub positif (+) dan satu sisi kutub negatif ((-). Sedangkan, senyawa yang memiliki dipol disebut pula sebagai senyawa polar. Adanya kekuatan listrik sebenarnya terbentuk akibat adanya dipol lebih lemah dibanding dengan kekuatan listrik ion. Senyawa ionic moleku terbagi menjadi dua , yaitu ion positif/kation (+) dan ion negatif/anion (-). Kedua ion tersebut sebenarnya terpiah namun Bersatu akibat dari adanya gaya Tarik menarik antar ion (gaya columb). Sewmentara untuk senyawa polar, tidak terjadinya pemisahan dan molekul tersusun atas satu kesatuan.

Selanjutnya, dalam ikatan senyawa atau molekul kepolaran di perlihatlan melalui 2 jenis yaitu kepolaran molekul biner dan kepolaran molekul poliatomik. Kepolaran molekul biner dilihat berdasarkan perbedaan kelektronegatifan dua atom yang yang saling terhubung satu sama lain. Sedangkan, Kepolaran Molekul Poliatom tersusun atas 3 atom atau lebih dan umumnya satu atom sebagai pusat dan lainnya berada di sekelilingnya (ligan).

Tidak hanya itu, untuk mendalami ikatan kimia. Kita akan menemukan teori ikatan valensi yang merupakan salah satu konsep awal dalam kimia kuantum yang bermula dari penelitian Heitler dan London pada tahun 1927 tentang ikatan hidrogen yang kemudian diperbaiki dan diperluaskan oleh Linus Pauling dalam jurnal ilmiahnya yang terkenal, "On the Nature of the Chemical Bond," pada tahun 1931.

Teori ikatan valensi ini memperinci sifat-sifat ikatan kimia dalam suatu molekul dengan mempertimbangkan konfigurasi valensi atomnya. Prinsip mendasar dari teori ini adalah bahwa ikatan kovalen terbentuk saat orbital dari dua atom bersangkutan saling tumpang tindih atau berbagi elektron, dengan daerah tumpang tindih atau berbagi ini, yang berada di antara inti atom, ditempati oleh sepasang elektron.

Teori Ikatan Valensi merujuk pada tiga prinsip utama, yaitu 1.) Bilangan kuantum spin yang berlawanan arah digunakan untuk menyusun pasangan elektron. Prinsip pengecualian yang dijelaskan oleh Wolfgang Pauli menegaskan bahwa tidak boleh ada dua elektron dalam atom yang memiliki keempat bilangan kuantum yang sama. 2.) Kapasitas maksimum dalam pengisian orbital ikatan elektron tergantung pada tingkat tumpang tindih orbital. Dan 3.) Hibridisasi orbital atom mengacu pada proses penggabungan orbital atom untuk membentuk orbital hibrida yang sesuai dengan jumlah pasangan elektron yang akan membentuk ikatan kimia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline