Lihat ke Halaman Asli

Analisis Pocari Sweat dalam Kegiatan dan Strategi Marketing Public Relation (MPR)

Diperbarui: 21 November 2022   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil tangkap layar penulis

Di era modern dimana semua pembelian dan penjualan dilakukan serba digital peran Marketing Public Relations (MPR) menjadi hal yang strategis untuk dilakukan. 

Menurut Ruslan (2010), Marketing Public Relationss adalah proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan yang menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan konsumen. Kali ini penulis akan menganalisis kegiatan serta strategi MPR yang dilakukan oleh Pocari Sweat yang terkenal dengan slogannya "Go Sweat Go Ion"

Secara umum berita-berita yang meliput mengenai Pocari Sweat merupakan berita yang membahas mengenai kegiatan yang melibatkan anak muda dan kegiatan olahraga. Hal ini sesuai target pasar utama Pocari Sweat yaitu: kalangan usia 18-35 tahun yang memiliki aktivitas dinamis dan memiliki kepedulian akan kesehatan dan penampilan (Adi, Ginanjar dkk). 

Sebut saja berita mengenai pelaksanaan program Bintang SMA 2022 yang diadakan Pocari Sweat yang dimuat oleh situs berita "SWA online". Dengan headline berita "Pocari Sweat Kembali Cari Talenta Muda Lewat Bintang SMA 2022", disebutkan Pocari Sweat melangsungkan acara ini dengan motivasi untuk terus berinovasi menjadi wadah bagi generasi muda menunjukkan talenta dan kreativitasnya.

Menurut  Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2006) terdapat tujuh cara penting untuk menjadi tolak ukur kegiatan MPR dan salah satunya adalah mengadakan acara (event). 

Perusahaan bisa menarik perhatian mengenai produk baru ataupun kegiatan perusahaan dengan cara mengadakan acara khusus seperti: wawancara, seminar, pameran, kompetisi, kontes dan peringatan ulang tahun dari produk agar dapat menjangkau masyarakat luas. Sehubungan dengan artikel yang disebutkan sebelumnya, acara Bintang SMA yang diselenggarakan oleh Pocari Sweat tersebut dapat dikategorikan sebagai kompetisi. 

Melalui event marketing tersebut perusahaan bisa mempererat hubungan emosional dan rasional antara konsumen dengan produk. Selain itu, secara tidak langsung event marketing mampu meningkatkan permintaan terhadap produk serta membuat produk lebih mudah diterima oleh konsumen.

Menurut Rosady Ruslan, kegiatan MPR mempunyai fungsi untuk membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat (benefit) atas produk yang ditawarkan atau digunakan. 

Penulis merasa lewat kompetisi Bintang SMA usaha Pocari Sweat untuk menerapkan fungsi tersebut sudah tepat adanya. Kompetisi Bintang SMA membangun image kepada masyarakat umum bahwa Pocari Sweat adalah produk yang mendukung anak muda yang aktif beraktivitas mencapai impiannya. Sehingga ketika sedang membutuhkan minuman isotonik, Pocari Sweat menjadi pilihan utama yang dicari anak muda terutama yang aktif beraktivitas.

Selain itu penulis amati, keberhasilan Pocari Sweat menciptakan image sebagai minuman isotonik-nya anak muda dan orang yang aktif beraktivitas seperti berolahraga juga didukung dengan bauran kegiatan MPR lain yang dilakukan oleh Pocari. Kegiatan-kegiatan MPR yang dilakukan Pocari Sweat selalu dilaksanakan dengan rutin dan mengusung tema yang serupa sehingga menguatkan image tersebut di masyarakat. Misalnya:

1. Menggunakan idol group JKT 48 sebagai Brand Ambassador sehingga lebih banyak anak muda yang tertarik dengan Pocari Sweat yang diiklankan oleh idol-nya tersebut.

2. Rutin menjadi sponsor dan menyelenggarakan acara olahraga seperti: Asian Game, Pocari Sweat Sport (Run) Tourism, Vindes Sport dan masih banyak lainnya. Hal ini semakin menguatkan image Pocari Sweat sebagai minumannya orang yang aktif.

3. Bekerja sama dengan penyanyi Niki Zefanya dalam acara kompetisi Bintang SMA 2022 sebagai pembimbing pemenang terpilih. Penulis mengapresiasi pemilihan Niki sebagai pembimbing karena sangat menggambarkan keinginan Pocari mendukung talenta dan kreativitas anak muda. Seperti yang kita tahu Niki adalah penyanyi muda Indonesia yang saat ini berbasis di Amerika Serikat di bawah agensi 88rising.

Disandur dari modul pembelajaran Marketing Public Relations sesi 3 Universitas Siber Asia disebutkan, strategi MPR dan jenisnya dibagi menjadi 2 yaitu: strategi proactive dan strategi reactive.  Strategi proactive adalah strategi kegiatan MPR yang terintegrasi dengan produk, merek atau jasa yang ditawarkan perusahaan tersebut.  Sementara strategi reactive adalah strategi kegiatan MPR yang dilakukan untuk menanggapi suatu pengaruh atau isu dari luar perusahaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline