Lihat ke Halaman Asli

Presiden: Separatisme Harus Dihentikan

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13422852501978348404

[caption id="attachment_200500" align="aligncenter" width="475" caption="Foto : Tempo.co"][/caption] Kisruh di tanah Papua membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)harus bersikap tegas.Rabu (11/7/2012) Presiden SBY membekali para calon perwira remaja Akademi TNI dan Polri di Magelang, Jawa Tengah. ”Yang namanya mau merdeka keluar dari NKRI itu bukan ‘freedom of speech’, itu separatis, harus dihentikan,” kata Yudhoyono Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, segala bentuk separatisme di Indonesia harus dihentikan karena bisa mengancam keutuhan bangsa. Yudhoyono menyebutkan tanah Papua sering disebut sebagai salah satu basis gerakan separatisme. Dan ada kekhususan bagi aparat terkait aksi separatisme. Aparat harus menindak tegas aksi separatisme, tetapi juga mesti berhati-hati agar tidak melanggar HAM. Namun Presiden memastikan tidak perlu menggelar operasi militer besar-besaran di sana. Yudhoyono menjelaskan hal itu untuk menjawab pertanyaan salah satu taruna tentang dilema yang sering dihadapi TNI dan Polri saat bertugas. Mereka sering dihadapkan pada dua pilihan sulit, yaitu menjalankan tugas dan dituding melakukan pelanggaran HAM. Pemerintah menindak tegas gerakan separatis tersebut. Namun demikian, pemerintah tidak pernah menggelar operasi militer besar-besaran. ”Pemerintah menggunakan pendekatan kemasyarakatan,” katanya. http://www.tempo.co/read/news/2012/07/12/078416554/SBY-Tak-Perlu-Operasi-Besar-besaran-di-Papua




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline