Lihat ke Halaman Asli

Demi Kesejahteraan, Haruskah Kaum Buruh Demo?

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13358590541846862395

Foto: Antara

Hapuskan Upah Murah!!!

Hapuskan sistem kerja outsourcing!!!

Tingkatkan perlindungan buruh migran!!!

Itulah sebagian dari tuntutan kaum buruh

Saban tahun disuarakan

Saban tahun diperjuangkan

Menjadi semacam ritual rutin setiap May Day

Ditanggapi atau dicuekin, masa bodoh….

Yan penting demo…demo….dan demo…!!!

Bukankah demo perlu ongkos?

Karena untuk mencapai titik kumpul harus naik angkot atau ojek

Bila perlu sewa bus sehari penuh

Untuk berhemat bisa bawa bekal

Atau nebeng kalau berani malu.

Bukankah ikut demo berarti bolos kerja?

Karena tuntutan 1 Mei sebagai hari libur katanya salah alamat

Mestinya ke gedung dewan eh malah ke kuburan….

Bukankah untuk berdemo juga butuh menu makan ekstra ?

Karena otot harus kuat agar bisa long march

Tenggorokan harus tetap adem agar mantap berteriak seharian

Dan stamina harus prima karena ditampar terik matahari

dan mungkin guyuran hujan beneran, hujan water canon

dan … iiihhjangan sampe ada hujan peluru!!!

Kenapa harus demo?

Bukankah ada wakil-wakil rakyat yang terhormat

Yang duduk di kursi parlemen mewakili kaum buruh?

Bukankah ada tokoh buruh yang sudah duduk di pemerintahan?

Bukankah ada undang-undang, peraturan ini-itu serta sanksi?

Bukankah ada asosiasi buruh ini-itu yang sering diundang berunding?

Jangan-jangan salah alamat lagi….

Berundingnya di kuburan juga…..

Medan, 1 Mei 2012

Vero




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline