Lihat ke Halaman Asli

Menlu Australia Kecam Senator Pendukung Separatis Papua

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13326440511338225890

[caption id="attachment_178115" align="aligncenter" width="440" caption="Menlu Australia Bob Carr"][/caption]

Gencarnya propaganda Papua merdeka di luar negeri yang dilakukan para petualangan politik dari dalam dan luar negeri, kini Australia kena getahnya. Terjadi saling sindir bahkan saling kecam di kalangan politisi negara Kangguru itu, yaitu antara Senator Richard Di Natale dari Partai Hijau dengan Menlu Australia Bob Carr, lantaran adanya perbedaan sikap politik terkait masalah separatisme di wilayah Papua.

Kita ingat akhir bulan lalu (28 Februari 2012) di Canberra telah diluncurkan Kaukus Parlemen Internasional untuk Papua merdeka (International Parliamentarians for West Papua) atau dikenal dengan IPWP. Acara yang disponsori Senator Partai Hijau Australia Richard Di Natale itu khabarnya berlangsung sukses karena berhasil mengumpulkan sejumlah politisi dari negara-negara kawasan Asia Pasifik untuk mendukung penenetuan nasib sendiri bagi orang Papua.

Kendati kegiatan itu mendapat kecaman dari sejumlah Anggota DPR RI sebagai bentuk intervensi Australia terhadap kedaulatan Indonesia, namun tampaknya Australia tak peduli. Minggu (11/3/2012), di lapangan Botanical Garden Adelaide, Australia, kembali digelarFestival Womadelaide. Dalam konser yang juga menghadirkan grup musik terkenal Blue King Brown itu, kampanye Papua merdeka tampak sengaja diberi ‘panggung. Bendera bintang kejora dibentangkan di atas panggung dan yel-yel ‘Papua Merdeka’ dipekikan dengan meriah hampir sepanjang konser berlangsung.Selain konser musik dan tarian daerah dari mancanegara, juga digelar pameran Free West Papua di stand khusus yang dikoordinir oleh Austrlia West Papua Asocciation (AWPA).

http://suarabaptis.blogspot.com/2012/03/kompanye-papua-merdeka-di-festival.html#.T12I8shhvcw.facebook

Menyikapi dua momentum itu, medio Maret lalu, Menlu Indonesia Marty Natalegawa dan Menhan Purnomo Yusgiantoro meluncur ke Australia dan bertemu mitranyaMenlu Bob Carr. Tujuan pertemuan itu tentu saja untuk menjaga hubungan harmonis kedua negara sahabat yang bertetangga dekat itu. Patut diduga, forum itu juga digunakan oleh Menlu RI untuk “menggugat” rasa hormat Australia terhadap kedaulatan wilayah NKRI, khususnya kedaulatan Indonesia atas Papua.

1332644438736671779

Apa yang dibahas dalam pertemauan itu membuat senator Richard Di Natale berang. Ia menuding Bob Carr telah gagal dan sengaja ‘menghindari’ topik-topik sulit untuk dibahas dengan Indonesia, seperti kekerasan politik yang terus berlangsung dan akses (ke Papua) bagi jurnalis dan pemantau HAM.

"Dan saya pikir, yang menandakan hubungan yang matang dengan Indonesia adalah kalau kita dapat mengemukakan keprihatinan seperti itu sejak awal, mengakui bahwa terdapat hal-hal yang sangat penting menyangkut hubungan kedua negara, serta juga mampu mengemukakan hal-hal yang mengganjal itu," sindir Di Natale.

http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2012-03-19/menlu-carr-didesak-merespon-keprihatinan-tentang-papua/427350

Sindiran jubir Partai Hijau itu dibalas Bob Carr dengan kata-kata yang santun tapi ‘nyelekit’.

“It would be a reckless Australian indeed who wanted to associate himself with a small separatist group which threatens the territorial integrity of Indonesia and would produce a reaction among Indonesians toward this country,” tangkis Pak Menteri.

http://www.radioaustralia.net.au/international/2012-03-20/472954

Untuk mengetahi lebih detil perdebatan kedua politisi tersebut, rekan-rekan Kompasianer dapat langsung mengklik URL ini :

http://www.youtube.com/watch?v=v-MD9ak3ORg&feature=youtu.be

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline