Dalam rangka membantu para petani di Desa Sidomulyo untuk meningkatkan penjualan bunga dan tanaman, Mahasiswa Universitas Negeri Malang prodi Ilmu Komunikasi sukses menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk "Bunga Digital: Transformasi Pemasaran Petani Melalui Teknologi" pada Senin (2/12/2024). Bertempat di kediaman Bapak Hari Suliyan, Ketua Kelompok Tani Desa Sidomulyo, kegiatan ini dihadiri oleh para petani bunga dari wilayah setempat.
Desa Sidomulyo yang terletak di Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur, telah dikenal sebagai salah satu sentra penghasil bunga terbesar di Kota Batu. Sebagian besar warga menggantungkan mata pencaharian dari hasil budidaya ini, yang telah berlangsung sejak tahun 1980-an. Namun mayoritas para petani di desa Sidomulyo masih belum dapat menggunakan teknologi ataupun media sosial untuk dimanfaatkan sebagai media promosi atau memasarkan secara luas dagangannya. Mayoritas petani bunga di Desa Sidomulyo masih mengandalkan sistem jual beli secara langsung atau offline. Meskipun metode ini telah menjadi tradisi selama bertahun-tahun, metode ini memiliki keterbatasan dalam menjangkau pasar yang lebih luas dan menghambat perkembangan usaha dan daya saing mereka.
Oleh karena itu, kegiatan yang diadakan ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkenalkan teknologi digital sebagai alat untuk meningkatkan pemasaran dan pengembangan produk bunga mereka. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan praktis dalam menggunakan media sosial sebagai sarana pemasaran. Melalui pelatihan yang komprehensif, para petani diajarkan mulai dari bagaimana membuat profil yang menarik, cara membuat akun toko online, cara membuat konten yang menarik hingga strategi pemasarannya.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Bapak Hari Suliyan, yang memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan daya saing produk bunga di pasar yang semakin kompetitif. Sambutan ini disambut hangat oleh para peserta yang hadir. Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan kegiatan arisan rutin yang menjadi tradisi komunitas petani bunga setempat. Suasana kekeluargaan yang tercipta selama arisan menjadi momen yang tepat untuk mempererat hubungan antaranggota kelompok tani sebelum memasuki sesi inti kegiatan.
Bagian utama acara adalah penyampaian materi oleh tim pengabdian masyarakat yang memberikan wawasan tentang digitalisasi. Para petani diperkenalkan dengan berbagai platform digital yang dapat digunakan untuk memasarkan produk mereka secara lebih luas. Sesi ini dirancang interaktif, dengan simulasi langsung penggunaan teknologi untuk membuat akun media sosial dan mengunggah foto produk bunga mereka.