Lihat ke Halaman Asli

Berkunjung ke Duniaku

Diperbarui: 20 November 2020   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Waku itu aku sedang berjalan pulang dari membeli sembako di warung Bu Angela, ketika sampai di pertigaan rumahku yang terkenal sepi aku melihat ada cahaya keluar dari salah satu gang yang paling ujung.

Aku mendekat dan ternyata itu adalah portal berwarna biru keputihan yang terbuka. Awalnya hanya seperi cermin karena ia memantulkan bayanganku, tetapi kenyataannya portal tersebut mendadak bersinar lebih terang dan mulai mengisap segala yang berada disekitarku.

Aku berusaha untuk kabur tetapi sayangnya isapan portal tersebut terlalu kuat dan membuatku tertarik masuk kedalamnya.

Sesaat aku merasakan pandanganku kabur dan berputar-putar sebelum akhirnya menggelap.

"Hey... bangun..." panggil seseorang.

Aku mencoba untuk tidak memedulikannya.

"Dek... bangun dek... jangan tidur disini, disini hutan..." ujar orang itu lagi.

"Apa mungkin dia sudah mati" suara seorang perempuan.

"Mana mungkin dia mati, kau tidak lihat kalau punggungnya masih bergerak naik turun itu artinya dia masih bernafas." jelas orang pertama tadi.

Karena mereka terus-menerus memperdebatkan mengenai masih bernafas atau tidaknya sesuatu hal aku mulai membuka mataku.

Betapa terkejutnya aku ketika melihat dua sosok menyerupai manusia tetapi telinga mereka tidak seperti manusia pada umumnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline