Lihat ke Halaman Asli

Naila Verina Maheswari

Mahasiswa STIFAR

Pengaruh Kesehatan Mental terhadap Kesehatan Kardiovaskular

Diperbarui: 22 Desember 2024   23:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kesehatan mental adalah kondisi dimana seseorang memiliki kestabilan untuk mengelola stres dan tekanan dalam hidupnya. Kondisi ini berkaitan dengan emosi, kejiwaan, dan psikis seseorang. Ketika seseorang memiliki kesehatan mental yang sehat, seseorang akan lebih mampu menghadapi dan mengelola stress dalam dirinya, memiliki dan menjaga hubungan yang sehat dengan orang lain, serta dapat membuat keputusan yang baik dalam kehidupannya. Sebaliknya, seseorang yang memiliki kesehatan mental yang terganggu akan kesulitan dalam mengelola stres dan emosi dalam dirinya yang dapat membuat terganggunya hubungan baik dengan orang lain, menurunnya kemampuan berpikir dengan baik yang mendorongnya untuk membuat pilhan yang buruk untuk kehidupannya, serta memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.

Apakah kesehatan mental seseorang mempengaruhi kesehatan fisiknya? Ya, kesehatan mental yang terganggu sangat mempengaruhi kesehatan fisik seseorang. Orang dengan kondisi kesehatan mental yang buruk memiliki risiko terkena penyakit, baik itu penyakit ringan atau penyakit kronis. Saat kesehatan mental seseorang terganggu, umumnya penyakit ringan timbul sebagai gejala dari dampak kesehatan mental yang terganggu. Contoh penyakit ringan yang terjadi saat kesehatan mental terganggu adalah sakit kepala, sakit perut, nyeri dada, nyeri pada otot, kelelahan, gangguan tidur, dll. Seiring berjalannya waktu, apabila kebiasaan mengabaikan gejala penyakit ringan yang timbul karena kesehatan mental yang terganggu dapat memicu timbulnya penyakit kronis seperti gangguan kesehatan
pada kardiovaskular.

Saat kesehatan mental seseorang terganggu akan mengalami kesulitan dalam mengelola stres. Apabila seseorang mengalami stres dalam jangka waktu yang panjang akan terjadi peningkatan tekanan darah dan peradangan pada dinding pembuluh darah. Peradangan pada dinding pembuluh darah menyebabkan penumpukan kolestrol dan lemak di pembuluh darah termasuk pada pembuluh darah koroner di jantung. Kadar kolestrol yang berlebih disebabkan oleh aktivasi hormon kortisol dan hormone adrenalin dari kecemasan yang terjadi terus menerus akibat stres berkepanjangan. Kadar kortisol yang terus-menerus tinggi menyebabkan disfungsi dalam regulasi endotel, ketidakseimbangan interleukin pro-inflamasi, dan perekrutan monosit yang bersirkulasi ke dinding arteri. 

Risiko gangguan kesehatan kardiovaskular dapat semakin parah apabila cara penanganan stres salah. Misalnya, dengan cara merokok, mengonsumsi makanan tidak sehat, atau mengonsumsi minuman keras untuk melepas stres merupakan cara penanganan yang salah. Padahal, hal tersebut justru dapat membuat kesehatan jantung semakin buruk. Berikut merupakan gejala gangguan kesehatan
kardiovaskular :

1. Denyut jantung tak beraturan

2. Nyeri dada

3. Sesak napas

4. Kehilangan kesadaran sementara

5. Pembengkakan pada beberapa bagian tubuh

6. Serangan jantung

7. Gagal jantung

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline