Artikel ini dibuat berdasarkan artikel Pak Yupiter Gulo yang menceritakan "Kisah Gadis, Pemuda, Kapten Kapal, dan Moral Seorang Pemimpin" Dalam cerita tersebut ada 5 tokoh yang berperan dan kelima tokoh tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda. Simak untuk membaca lebih lengkapnya: https://www.kompasiana.com/yupiter/60fc58fe06310e74685bc162/kisah-gadis-pemuda-kapten-kapal-dan-moral-seorang-pemimpin
Dari kelima tokoh tersebut ada salah satu yang menarik perhatian saya yaitu "Si Gadis Naif Tapi Risk Taker". Seperti yang sudah diceritakan bahwa si gadis ini merupakan tokoh utamanya yang mempunyai sosok risk taker, pemberani untuk mengambil resiko yang ada, dan memiliki sikap yang jujur sesuai dengan fakta tanpa ada manipulasi tetapi si gadis ini sangat naif untuk mengelola situasi yang ada. Salah contoh tokoh nyatanya yang memiliki sifat tersebut adalah Warren Buffet. Warren Buffet adalah seorang investor asal Amerika, Beliau merupakan orang terkaya ke-4 di dunia di tahun 2020. Dia juga merupakan komisaris, direktur utama, dan pemegang saham terbesar di Berskhire Hathaway. Berkhire sendiri juga memiliki sebagian saham dibeberapa saham dibeberapa perusahaan ternama seperti Amazon, Apple, The Coca Cola Company, Mastercard, dan The Kraft Heinz Company. Fakta uniknya Warren pertama kali membeli saham pada umur 11 tahun sebanyak 3 lembar untuk dirinya dan 3 lembar untuk kakak perempuannya. Warren mengunjungi New York Sto Exchange pada umur 10 tahun dan sejak saat itu dia memiliki minat yang besar terhadap saham dan investasi. Sebagai seorang pemimpin Warren Buffer menjadi inspirasi banyak orang terutama para investor dan pengusaha dimana pengalaman beliau dapat dijadikan pandangan dan tuntunan yang baik dalam berinvestasi. Warren juga mengingatkan dari pengalamannya bawah sebagai seorang investor atau pengusahan bahwa pengambilan resiko selalu ada dan tergantung pada kita. Perhitungan yang tepat akan meminimalkan resiko dan jangan berasumsi bahwa karena di dalam bisnis selalu ada perhitungan yang jelas. Warren mengatakan "kamu umumnya mencari tiga hal dalam seseorang yaitu kecerdasan, energi dan integritas. Dan bila saja mereka tak punya yang terakhir itu maka jangan pedulikan dua hal yang pertama". Sehingga integritas merupakan sentral dalam ajaran Warren kepada pegawainya. Integritas menurut Warren lebih penting dibandingkan dengan uang.
Menjaga reputasi adalah tanggung jawab dari leader yang dimana jika kita ingin membangun suatu reputasi yang baik dibutuhkan waktu yang lama dan hanya butuh hitugnan detik untuk merusaknya. Dalam menghadapi perubahan Warren sangat fleksibel dalam beradaptasi pada lingkungan bisnis dan usaha yang berubah-ubah. Pengalaman beliau memimpin Berkshire Hathaway selama 50 tahun telah membuat perusahaan ini pada pencapaian yang sangat bauk. Dengan kurun waktu tersebut banyak penyesuaian yang beliau lakukan untuk tetap eksis dalam dunia bisnis dan membuat perusahaan semakin maju, sehingga gaya kepemimpinan yang tepat akan membuat perusahaan atau organisasi tersebut menjadi unggul. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bertanggung jawab atas segala aspek yang ada didalam perusahaan atau organisasi. Warren bertanggung jawab dalam menggaji dan memfasilitasi karyawannya yang berjumlah lebih dari 300.000 orang. Hal ini sudah membuktikan bahwa sifat bertanggung jawab beliau terhadap perusahaan sangatlah baik. Tapi sayangnya Warren melakukan kesalahan yang dimana beliau kehilangan lebih dari $400juta US Dollar, namun hal ini juga tidak menjadikan beliau mundur dansurut dalam meneruskan permainannya. Justru hal ini dijadikan pembelajaran bagi Warren dan menjadikan peringatan utnuk jangan melakukan kesalahan yang sama di masa yang akan daatng nantinya. sebagai seorang pemimpin juga diharapkan dapat melihat situasi yang dapat dikendalikan dan dimana situasi yang tidak mungkin diatasi.
Warren Buffet menggunakan gaya kepemimpinan Delegatif atau Laissez Faire Leadership. Gaya ini akan membuat atmosfir kerja yang mendorong rasa percaya diri dan motivasi pegawai karena memegang otonom mereka dalam pekerjaannya. Gaya ini juga dapat mengharapkan bahwa pegawai dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. Warren mempunyai kemampuan yang baik dalam menyeleksi pegawainya agar dia bisa menerapkan gaya kepemimpinan ini dengan baik. Warren juga berpendapat bahwa "peopple perfom best when given autonomy". Warren dapat dikatakan sebagai pemimpin yang kharismatik ketika menjalani karir awalnya sebagai seorang salesman yang mampu memenuhi target penjualan perusahaan untuk satu tahun kedepan dalam waktu kurun waktu hanya tiga bukan saja. Mengapa dikatakan kharismatik? Karena Warren mampu meyakinkan konsumennya untuk menginvestasikan sejumlah dana mereka kepada perusahaan tanpa keraguan dan kesuksesan seorang salesman mengangkat beliat menuju jenjang karir yang lebih tinggi dan baik. Beberapa tahun kemudia Warren memimpin perusahaan Berkshire Hathaway yang saat itu hampir bangkrut karena harga saham yang jatuh, akhirnya beliau membangun kembali perusahaan tersebut dengan berbagai perusahaan yang dilakukan. Hingga kini perusahaan Berkshire Hathaway yang telah bergerak di bidang jasa tetap eksis di pasar saham dengan nilai saham tertinggi pada urutan nomor 3 di AS yang dibawah kepemimpinan Warren Buffet.
Warren Buffet juga mendorong pegawainya untuk menjadi seorang yang memiliki Chritical Thinking dan Gaya kepemimpinan Warren Buffet adalah Self Confidence. Dimana Warren sangat percaya bahwa dia akan mampu mengelola perusahaanya dengan baik dan akan memajukan perusahaan dengan kemampuan yang dia punya. Pencapaian yang dia punya sebagai salesman membuat dia bisa untuk menjadi pemimpin yang berkharismatik dan mendengarkan anggotanya dan berharap bahwa anggotanya akan menyelesaikan masalahnya sendiri dan memiliki integritas yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H