Lihat ke Halaman Asli

eliza veriani

pelajar sekolah

Bahaya Konsumsi Antibiotik Tanpa Resep Dokter

Diperbarui: 31 Januari 2025   20:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Antibiotik merupakan jenis obat yang sering digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit yang disebabkan karena infeksi bakteri. Biasanya, jika infeksi yang terjadi masih dalam kategori ringan, dokter tidak perlu meresepkan obat antibiotik. 

Sementara untuk kasus infeksi bakteri yang sudah parah, dokter baru akan meresepkan penggunaan obat antibiotik. Kondisi lain yang membutuhkan obat antibiotik, yaitu orang-orang dengan kondisi imun tubuh yang lemah, contohnya seperti pengidap HIV atau kanker. 

Hal yang perlu ditegaskan, antibiotik harus dikonsumsi berdasarkan resep dan anjuran dokter. Sebab, obat ini bisa menimbulkan berbagai efek samping bila digunakan secara sembarangan.

Dampak Konsumsi Antibiotik Tanpa Resep Dokter

Supaya obat ini bisa bekerja lebih aman dan efektif, tentu ada pertimbangan dari dokter sebelum meresepkannya. Contohnya, kondisi medis pengidap, jenis antibiotik yang hendak diresepkan, jenis bakteri yang menjadi penyebab infeksi, hingga dosis dan durasi konsumsinya. 

Setiap jenis antibiotik akan memicu terjadinya efek samping yang berbeda. Efeknya bisa ringan atau justru lebih parah. Menggunakan resep dokter pun tak akan menghindarkan kamu dari efek samping saat mengkonsumsi obat ini, apalagi jika kamu mengonsumsinya tanpa pertimbangan dari pakarnya.

Mau tahu apa saja dampak bila obat ini digunakan secara asal? Berikut ulasannya!

1. Mempengaruhi kerja otak

Antibiotik menjadi jenis obat yang memiliki efek keras, tetapi tetap efektif untuk menekan sekaligus mematikan bakteri yang menjadi penyebab munculnya penyakit.

Meski begitu, kamu tetap perlu tahu bahwa obat satu ini juga mempengaruhi kerja otak sebagai organ penting dalam tubuh. Sangat rentan terjadi depresi dan kecemasan berlebihan hanya dengan satu antibiotik.

2. Risiko obesitas

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline