Lihat ke Halaman Asli

Vera Verawati

Ordinary woman

Mencipta Dunia dalam Dongeng

Diperbarui: 20 Maret 2024   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa manfaat mendongeng untuk anak-anak (Desain canva-penulis)


Bertepatan pada hari ini, 20 Maret sebagai Hari Mendongeng Sedunia 2024. Seiring pergeseran waktu, zaman kian berubah. Cara orang tua mengajarkan disiplin menjadi kesulitan dalam penerapannya dihantam suguhan gerbagai tontonan di dalam gadjet. Padahal ada metode sederhana yang mudah dan bisa dilakukan kapan pun.


Metode tersebut adalah mendongeng atau bercerita. Ternyata mendongeng memiliki manfaaat yang sangat baik untuk tumbuh kembang anak-anak. Adapun manfaat mendongeng yaitu ; membangun imajinasi anak sejak dini, mengajarkan pesan moral, memperbanyak kosa kata, melatih berpikir kritis, meningkatkan konsentrasi dan menciptakan bonding dengan Si Kecil.


Dengan mendongeng, anak-anak terbiasa dengan gambar-gambar hidup dan aneka aneka warna. Cerita yang dibaca meski sederhana akan sangat berbekas di memorinya. Dengan cepat Si Kecil akan meniru, dari karakter yang disukai dari dongeng-dongeng itu.


Peran orang tua sangat penting untuk bijak memilih buku cerita yang bisa dibacakan sesuai kategori umur Si Kecil. Karena dengan menyesuaikan bahan bacaan tersebut, sikap kritis anak-anak akan selalu terjawab dengan logis agar tak meninggalkan pemikiran ambigu pada anak.


Seperti contoh ketika anda membacakan cerita Si Kancil Yang Cerdik, maka beri pengertian atas sikap kancil yang mencuri timun dari kebun petani. Berikan penjelasan bahwa tindakan mengambil milik orang lain bukanlah tindakan terpuji dan tidak boleh ditiru.


Dengan mendengarkan dongeng, anak-anak akan memiliki kemampuan kosa kata lebih baik sehingga mempengaruhi pada kemapuan berbicara Si Kecil. Bahkan dengan membiasakan membacakan dongeng, anda telah berhasi menanamkan kebiasaan membaca buku, serta menanamkan sikap empati.


Dalam dongeng yang diperdengarkan pasti selalu ada karakter sebagai antagonis dan protagonis. Anda tentu masih ingat saat guru di sekolah membacakan cerita tentang asal usul Gunung Tangkuban Perahu, atau Malin Kundang, seperti itulah anak-anak anda ketika didongengkan.


Akan tercipta bonding karena saat mendongeng terjadi interaksi dan komunikasi dua arah. Dengan terjadinya interaksi tersebut maka akan semakin mempererat ikatan batin antara anak dan orang tua yang membacakan dongeng untuk anak-anaknya. Anak-anak yang aktif dan produktif dimulai dari imajinatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline