Gotong Royong merupakan ciri khas Indonesia. Itu dulu, bagaimana dengan sekarang? Ketika berita berseliweran tentang maraknya angka bunuh diri karena faktor ekonomi. Lalu bagaimana peran orang-orang sekitar sebagai tetangga, begitu tragis ketika empati benar-benar terkikis dari nurani.
Beruntung yang hidup di desa-desa atau lokasi di mana gotong royong masih membudaya. Seperti bisa dilihat ketika acara hajatan, warga lebih memilih gotong royong bersama para tetangga. Dari mendirikan tenda, memasak untuk hidangan undangan sampai mencucikan piring dan merapikan kembali setelah selesai.
Tidak pada acara hajatan saja, bahkan pemugaran rumah saat akan dibangun juga dilakukan bergotong royong, sampai ketika ada berita duka, para tetangga dengan sigap membantu setiap keperluan yang dibutuhkan oleh keluarga yang berduka sekaligus membantu para tamu yang datang untuk takjiyah.
Gotong royong merupakan sebuah kebiasaan baik yang sudah mulai luntur dalam kehidup sosial masyarakat. Seperti terjadi di kota-kota besar, bahkan dengan tetangga samping rumah pun tidak saling mengenal dan bersikap kurang peduli.
Alangkah baiknya jika bisa memiliki hubungan baik dengan tetangga, karena manfaat akan dirasakan ketika kondisi darurat dibutuhkan kehadiran orang lain yaitu tetangga terdekat.
Seperti contoh saat dari rumah anda terlihat asap membumbung seperti kebakaran sementara kondisi rumah sedang kosong, maka tetangga anda bisa menjadi penyelamat dengan segera membantu mengecek atau setidaknya menginfokan pada anda.
Contoh lain, jika salah satu keluarga anda membutuhkan untuk segera dibawa ke rumah sakit karena sesuatu hal, maka tetangga anda, orang pertama yang bisa anda mintakan tolong. Maka budaya gotong royong itu penting sekali untuk dilestarikan, karena dengan gotong royong pekerjaan seberat apapun menjadi lebih ringan dan lebih cepat diselesaikan. (VR)
Kuningan, 12 Juli 2023