Rasanya begitu sulit untuk memulai, merangkai, menyusun kata hingga terbentuk kalimat yang berkembang jadi paragraf.
" Ibu " ...Yah deretan tiga huruf ini rasanya sulit untuk menggambarkan betapa, amat, sangat berharganya keberadaan seorang Ibu untuk anaknya.
Setahun bersamamu membuatku lebih mengerti dan lebih memahami peran Ibu mendidik anak-anaknya, berusaha untuk selalu tegar di hadapan anak-anaknya meski ribuan permasalahan yang sedang di hadapi, tiap mendengar optimisme seiring dengan senyumanmu " Kamu bisa Nak " serasa dunia ini bisa kuhadapi dengan mudah meski tantangan diluar sana begitu berat....
Kamu relakan jemari tanganmu yang sudah letih seharian untuk menemani anakmu yang sakit, kamu rela matamu tidak terpejam meski semua mata sudah terlelap terlena di alam mimpi, kamu rela mencari cerita yang lika likunya tidak tahu berakhir dimana hingga ku terlelap mendengarnya. "Mother"...
Disaat kuberada di titik keraguan, di saat kuberada di titik kecewa dengan semua keadaan. Kamu datang dengan kalimat bijaksanamu, " Kamu bisa Nak " dengan segala macam pernak-pernik yang membuatku untuk tegar kembali menghadapi pilihan-pilihan hidup. "Ibu"....
Lautan yang terbentang luas, Ah jarak itu terlalu jauh membuat aku ke semakin merindukan kehadiranmu. Tapi aku yakin di setiap waktu selalu hadir dengan kasih sayangmu, meski tanpa senyumanmu, meski tanpa lika liku ceritamu yang entahlah berujung dimana....
Tidak bisa terbayarkan apapun...
Mommy Mizz u...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H