Lihat ke Halaman Asli

Dipenghujung Liburan Vs Kecelakaan (Part 1)

Diperbarui: 31 Desember 2020   00:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dopri/ Kecelakaan Beruntun

Oleh: Vera Syukriana,S.pd

Liburan semester adalah hari yang ditunggu-tunggu terutama anak-anakku. Mereka sangat menanti hari libur abinya yang selalu bekerja setiap hari.

Setiap kepulangan Abi dari tempat kerja, mereka selalu meminta satu hari saja libur kerja. Meskipun Umi libur tapi harus merawat nenek yang sedang sakit.

Karena setiap hari diteror anak-anak untuk liburan, sumiku mengabulkan permintaan mereka. Paginya kami sudah bersiap untuk melakukan perjalanan ke Kota Padang.

Semua sudah siap, tinggal anak sulungku yang belum mandi. Dia pergi bersama ponakanku membuang sampah. Kedatangan mereka sangat ditunggu-tunggu. Namun, sudah satu jam lebih belum juga datang.

Kucoba menelepon keponakanku, tapi tidak diangkat. Suamiku semakin uring-uringan menunggu. Dia membayangkan panjangnya kemacetan  di perjalanan.

Tak lama kemudian, Umar datang dengan membawa dua kotak balon. Dia  sangat senang dan tak lupa  berbagi dengan adeknya, Rasyid. Inilah penyebabkan mereka pulang terlambat. Mereka pergi ke toko mainan yang menjual balon.

"Abi, Umar dibelikan bang Fadhel balon", teriakan riang Umar sambil memeluk abinya.

Tidak ada respon sedikit pun dari Abi. Umar menyongsong Abi yang berjalan ke kamar. Umar merasakan ada yang salah atas apa yang diperbuatnya. Karena dia menyadari, ketika Abi diam berarti Abi marah.

"Abi maafkan Umar. Umar yang salah. Umar sudah membeli balon ini. Umar lupa kalau Abi melarang membelinya tadi."

"Abi sudah ingatkan tadi pagi. Umar sekarang melanggar dan tidak mendengarkan Abi."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline