Oleh: Vera Syukriana, S.Pd
My Mom is Super Though (Part 2)
Kaca mata pesanan mama tinggal menunggu telepon dari Jailana Optikal. Aku memberikan nomor HPku untuk dapat dihubungi jika pesanan telah selesai.
Aku kembali membujuk Mama ke Solok tempat pengabdianku, tapi tetap tidak mau. Dengan alasan yang sama, tidak mau merepotkan anak.
Aku berangkat ke Solok. Malam itu, air mataku tak terbendung. Aku terhenyak dalam lamunanku.
Bayanganku menambah rasa takutku. Membayangkan dampak yang akan terjadi pada mata Mamaku.
Buta, ya buta. Inilah ketakutanku saat itu. Aku merasakan betapa gelapnya hari-hari Mama menjalani kehidupan.
Niat kuatnya untuk ke tanah suci menambah semangatnya untuk sembuh. Diundurnya beberangkatan Mama ke tanah suci menjadi penyesalannya saat sekarang ini.
Mama sering berandai-andai. Seandainya Mama bisa berangkat bersama Papa tahun 2018, maka Mama tidak akan merasakan takut buta.