Lihat ke Halaman Asli

My Daily Activity

Diperbarui: 5 November 2020   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dopri/Buah hatiku

Sebagai seorang ASN, aktivitas harianku lebih banyak di sekolah. Akan tetapi tidak melupakan tugasku sebagai seorang istri dan ibu.

Aktivitasku penuh dari bangun tidur sampai tidur kembali. Waktu ini terasa tidak cukup dari hari kehari. Padatnya kegiatan yang aku lakukan, membuat aku menginginkan waktu 1 hari itu ditambah.

Aku selalu menstel alarm di hp untuk bangun jam 4. Saat itulah aku pergunakan waktu untuk berlari mengadu pada Sang Pencipta, tempat paling nyaman menceritakan keluh kesahku.

Aku membiasakan menambah hafalan AlQur'anku menjelang subuh. Meskipun 1 ayat aku selalu targetkan setiap hari. Seandainya tidak tuntas menghafalnya, tidak ada kata sulit dan menyerah karena nanti masih ada waktu.

Menurutku, salah satu trik menghafal AlQur'an itu dengan cara menghilangkan kata "sulit" agar diberi kemudahan dan keberkahan. Itu sudah aku buktikan dan aku diberikan kemudahan dalam menghafal.

Yang terpikir bagiku saat itu ingin menambah hafalan. Semakin sulit, semakin sering aku mengulang, maka ibadahku makin banyak selagi itu ikhlas karena Allah SWT.

Subuhku selesai, aku buka jendela dan pintu rumahku. Aku mulai menyapa bunga-bunaga kesayanganku. Aku menyiram bunga-bungaku. Menyapu taman bungaku dan mengajarkan rasa peduki lingkungan pada Umar dengan membantuku membuang sampah.

Kebiasaanku setiap pagi membuatkan kopi dan segelas air putih hangat untuk lelaki halalku. Saat itu aku dan anak-anak bercerita dengan suami dan sarapan bersama.

Menjelang sekolah, aku memasak sambil mencuci pakaian dan piring. Kebetulan mencuci pakaian dengan mesin, jadi bisa lakukan aktivitas lain. Aku mengejar waktu karena jam 7 aku dan an anak-anak harus sekolah.

Aku persiapkan bekal makan siang untuk suami dan kami ke sekolah. Anak-anak sudah siap mandi dengan suami. Indahnya saling membantu dalam keluarga.

Tibalah saatny aku dan anak-anak menaiki motor berwarna hijau kesukaannku. Memakai kursi tambahan untuk Rasyid duduk di depan dan Umar yang selalu semangat memelukku di belakang.Kami berangkat  ke sekolahku dan suamipun berangkat kerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline