Hari belanja online nasional (harbolnas) menjadi obrolan seru dimanapun berada, baik perempuan ataupun laki-laki banyak yang tertarik dengan berbagai promo barang yang ditawarkan. Perayaan ini biasanya pada tanggal 12 bulan 12 dan mulai berkembang pada tanggal dan bulan yang biasanya sama, seperti hari ini (11/11).
Berbicara tentang promo harga murah tidak hanya berlaku pada lapak online saja tapi berawal dari toko-toko dan super market yang sering mengadakan promo dengan memberikan diskon besar-besaran. Biasanya pada bulan-bulan tertentu seperti Hari Raya, Natal, Tahun Baru atau pesta perayaan ulang tahun toko tersebut.
Bagi saya sendiri segala macam promo ataupun diskon besar-besaran tidak berpengaruh, karena memang masuk golongan tidak suka berbelanja yang bukan kebutuhan. Sebagai perempuan tentu saja suka melihat diskon menggiurkan tapi kembali pada kebiasaan yang sudah ada pada diri saya, tidak asal membeli barang kalau memang itu tidak dibutuhkan.
Ada satu trik yang saya lakukan apabila sedang lapar mata melihat diskon pada barang-barang bagus, begini triknya :
1. Pertama memang saya akan memuaskan diri memilih dan mengambil barang-barang yang sekiranya menarik, contohnya seperti tas, sepatu, pakaian atau lainnya.
2. Tapi nanti apabila semua barang itu sudah terkumpul maka otak akan saya ajak berpikir, satu persatu saya pegang barang itu dan memikirkan apakah saya benar-benar membutuhkan atau hanya sekedar ingin membeli saja. Misalnya pakaian, saya pasti akan mempertimbangkan untuk membeli karena stok di lemari masih ada banyak dan kadang yang dipakai juga itu saja karena nyaman.
3. Kalau sudah dipikirkan maka barang yang sekiranya tidak dibutuhkan sekali akan saya kembalikan dengan ikhlas ke tempatnya semula.
4. Pada akhirnya tas belanja bisa jadi kosong lagi karena memang yang sudah diambil tadi hanyalah nafsu semata, bukan karena kebutuhan.
Jadi bagi saya mau promo jungkir balik murahnya tetap isi dompet aman tidak tergoyahkan. Bukan karena pelit atau tak ada duit, tapi memang harus bijak berbelanja agar tidak terbiasa menumpuk barang yang akhirnya kemanfaatannya kurang.