Sejak sore hujan turun sangat lebat, sejak awal November memang hampir tiap hari turun hujan. Hingga malam hujan masih terus mengguyur wilayah Ajibarang Banyumas dan sekitarnya.
Saat gerimis mulai menipis, rasa lapar kembali muncul. Udara dingin memang bikin perut mudah lapar dan terbayang makanan yang enak untuk menenangkan makhluk-makhluk dalam perut. Mau masak juga males, mending keluar saja sambil cari keperluan yang lain.
Cari makan yang tidak perlu nunggu lama, angkringan jadi pilihan utama. Di pinggir jalan dekat dengan taman kota ada angkringan enak "sido kangen", mendoan dan jahe susunya juga top banget disini.
Ada nasi kucing lauk oseng tempe, ada juga lauk tongkol dan lauk ayam suwir. Karena saya tidak terlalu oseng tempe dan alergi sama tongkol maka pilihannya jelas nasi ayam eh nasi kucing lauk ayam suwir maksudnya.
Sebungkus nasi ayam dengan sate hati dan sate telur puyuh sebagai pelengkapnya, ditambah bakwan dan mendoan biar makin kenyang. Minuman susu jahe cocok dinikmati dalam cuaca dingin seperti sekarang ini.
Makan di angkringan mengingatkan kenangan saat tinggal di Yogyakarta jaman dahulu kala (jaman nenek moyang jadi pelaut haha), pokoknya sudah lama banget.
Waktu itu nasi kucing sebungkus cuma 200 rupiah (jangan dibayangkan usia sekarang ya), makan di angkringan paling habis 500 rupiah atau pas lagi banyak uang bisa habis 1000 rupiah (maklum anak kost harus irit).
Banyak berceceran angkringan di Kota Gudeg, andalan anak kost karena harganya murah meriah dan kenyang (gak kenyang sih sebenarnya).