Bisnis kuliner makin marak dengan berbagai kreatifitas para pembidik yang jitu, menyajikan aneka pesona untuk menarik pengunjung. Salah satunya di sebuah tempat makan di daerah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas, Warung Jegangan.
Jegangan adalah bahasa Jawa yang artinya duduk santai sambil jegang (mengangkat salah satu kaki diatas kursi), biasanya orang jaman dulu duduk di bangku panjang (rusbang) sambil ngopi dan ngobrol. Kalau sudah jegangan rasanya nikmat santai dan lupa waktu, asyik dengan suasana akrab.
Begitu memasuki parkiran sudah disuguhi pintu gebyok (pintu kayu jaman dulu) yang terbuka, begitu melewati pintu ada tungku dan aneka olahan yang akan disajikan. Ada temoe buntel daun, sayuran mentah dan lainnya. Setelah itu baru memasuki pintu ke area yang menyajikan suasana ndeso dengan hamparan kebun yang luas.
Paling depan ada semacam rumah kecil yang diberi nama "dalem biyung", artinya rumah ibu. Di situ ada teras yang asri, masuk ada ruang tamu dengan deretan baju kebaya dan lurik untuk disewakan seharga 15 ribu rupiah lengkap dengan kain dan caping.
Ada sebuah kamar dan ruang makan kuno, paling belakang "pedangan", yaitu dapur jaman dulu kebgkap dengan pawon (tungku kayu) dan peralatannya.
Dari situ bisa melihat luasnya kebun yang diberi beberapa gazebo dengan berbagai macam nama serta keunikannya, semua serba suasana kuna mekuna yang artinya kuno sekali.