Lihat ke Halaman Asli

Vera Shinta

Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Pandemi Berkepanjangan Memunculkan Halu pada Alam Sadar

Diperbarui: 9 September 2020   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan swab pada keluarga pasien positif corona di sebuah desa (dokpri)

Halu adalah istilah gaul yang di pakai anak muda jaman sekarang, yang berasal dari kata halusinasi. Selain untuk tujuan bercanda, halu juga benar-benar terjadi pada manusia saat ini disebabkan oleh pandemi yang berkepanjangan.

Munculnya halusinasi gangguan bawah sadar karena tekanan yang dirasakan, terjadi pada masyarakat sekarang. Pandemi memunculkan alam bawah sadar yang disebut psikosomatik menurut para ahli psikologi. 

Psikosomatik adalah gangguan jiwa pada manusia yang terjadi akibat tekanan yang terus terjadi. Hal ini dikarenakan pada awal pandemi banyak orang seolah-olah meremehkan corona dan mengatakan "tidak apa-apa, corona vuma sakit biasa seperti flu".

Namun kenyataannya dari hati kehati kondisi ini belum juga pulih, justru dalam pemberitaan makin banyak yang positif corona. Tidak sedikit juga yang meninggal dunia, dari pemberitaan ini akhirnya muncul ke alam sadar yang akhirnya emosi dari rasa ego tidak bisa di rem lagi.

Banyak respon yang keluar dari alam bawah sadar ke alam sadar, tiap orang mengalami hal berbeda. Ada yang kena gangguan tidur, gangguan emosional, pelupa yang parah, sakit perut dan sesak nafas tanpa sebab dan sebagainya.

Apalagi sekarang corona sudah merambah juga kepelosok desa, makin tinggi tingkat kekhawatiran saat mendengar tetangganya dinyatakan positif corona padahal tidak pernah bepergian jauh.

Kita harus bisa mengatasi gangguan ini dengan beberapa cara, diantaranya adalah :

-Perbanyak ibadah, lebih baik dalam dalam mengenal Sang Pencipta sebagai tempat bergantung dan meminta pertolongan

- Perbanyak ngobrol tentang hal yang menyenangkan, ada pendekatan dari keluarga agar saling memberi dukungan dan rasa nyaman

- Jangan melihat ataupun membaca pemberitaan tentang pandemi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline