Sekitar 6 bulan sudah negara tercinta di terjang pandemi covid 19, yang sebelumnya menyerang negara lain hampir di seluruh dunia. Selama itu pula perekonomian otomatis terpuruk, banyak perusahaan besar harus melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran dan bisnis kuliner ikut tiarap.
Dari tempat wisata hingga para pengusaha kuliner harus tahan nafas panjang menghadapi situasi saat ini. Sejak pertama Indonesia dinyatakan terdampak Corona, saat itu juga warganya mengisolasi diri dengan stay at home.
Awal Agustus Indonesia mencoba masa new normal, kehidupan kembali menggeliat. Yang semula banyak kevakuman mulai tampak aktif kembali walau belum senormal biasanya.
Untuk pedagang kecil covid 19 masih terus bisa berjalan karena jangkauan mereka memenuhi kebutuhan hidup tetangga sekitar. Sehingga pemasukan tetap ada walau tak sederas sebelum adanya corona, namun untuk bisnis kuliner besar justru sangat merasakan dampaknya.
Kini para pemain di bidang kuliner kembali mulai menjamur, membuka usaha kuliner dengan tempat yang menarik dan harga berani bersaing. Mereka banyak yang suka menyebut harga lesehan, rasa bintang lima.
Hal ini memang salah satu cara mencoba peruntungan di masa pandemi. Menarik konsumen dengan menjual tempat yang asyik dengan menu menarik dan harga bersahabat.
Salah satu tempat menjamurnya bisnis kuliner ada di daerah Wisata Baturaden Purwokerto, Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Kini di area sekitar wisata banyak bermunculan tempat makan baru, dengan konsep terbuka dan pemandangan alami sehingga membuat nyaman konsumen.
Mereka pasang harga sangat bersahabat dengan cita rasa menu yang enak dan porsi memadai. Walau pengunjung tidak sebanyak saat normal tapi setiap hari selalu ada pengunjung yang mengisi gazebo-gazebo ataupun kursi-kursi santai yang disediakan.
Saat ini manusia tengah mengalami kejenuhan setelah terkurung oleh covid-19, sehingga perlahan mulai melangkah keluar dan membiasakan diri dengan pandemi. Mereka banyak mencari tempat yang di anggap aman seperti suasana pedesaan, yang asri dan tidak banyak berjubel dengan manusia lain.
Geliat bisnis kuliner ini menapak pasti, mencoba peruntungan bersahabat dengan pandemi. Tentu saja tetap dengan protokol kesehatan bagi pengunjung maupun pengelola rumah makan tersebut.