Lihat ke Halaman Asli

Vera Shinta

Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Curahan Hati Para Pelaku Seni Terdampak Covid-19 (2)

Diperbarui: 11 Juni 2020   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ket. Foto: Akustik Band Bumiayu saat tampil pada acara Bawaslu | dokpri

Melanjutkan curahan hati (curhat) para pelaku seni, tulisan pertama tentang Elsa pelaku seni yang sering menampilkan batik carnival dengan mengikuti banyak event baik lokal, nasional maupun tingkat internasional. Kali ini mengangkat cerita Ayub Solihin seorang pemusik, mereka berdua menjadi bagian dari dewan kesenian Kabupaten Brebes bermitra dengan dinas kebudayaan dan pariwisata.

Ayub bersama 4 kawannya tergabung dalam satu nama "Akustik Band Bumiayu", grup musik yang kompak dengan personil laki-laki semua. Dari lagu lawas, dangdut, reggae hingga keroncong bisa mereka kuasai sehingga sering mendapat undangan dalam berbagai acara.

Ket foto: kalung unik karya Ayub dan sanggar suket | dok.Ayub

Sejak adanya virus corona sudah 36 tampilan yang harus di cancel, belum lagi yang dengan vendor semua batal. Bahkan ada acara wedding di Singapura yang tertarik dengan menampilkan Akustik Band Bumiayu ini juga tidak jadi dilangsungkan, banyak sekali job yang hilang dan harus terima keadaan ini.

Ket. Foto : swadust jewelry lukisan dari serbuk kayu | dok.Ayub

Ayub memiliki sebuah tempat berkumpulnya para seniman Brebes Selatan dengan nama Sanggar Suket yang berada di desa wisata Winduaji Kabupaten Brebes ini tetap berusaha berkarya walau dalam keadaan seperti ini. 

Awal pandemi bersama relawan penyuka musik membuat kolaborasi musik "Bumiayu in voice" sebagai bentuk peduli dan keprihatinan atas pandemi ini, dengan membawakan lagu "Rumah Kita' dari God Bless sebagai bentuk peduli covid-19 dengan menghibur semua orang selama stay at home.

Ket. Foto : bentuk kalung dari serbuk kayu dan elemen lain | dok.Ayub

Jebolan desain grafis ini memang sangat kreatif jadi walau job manggung semua batal dia bisa memanfaatkan keahliannya dalam desain grafis dengan menerima pesanan dari berbagai pihak yang membutuhkan melalui online. Ayub bersama kawan-kawannya juga terbiasa membuat produk swadust jewerly berupa kalung dan lukisan, yaitu terbuat dari limbah gergajian kayu dengan beberapa elemen yang digabungkan menjadi karya yang unik dan menarik.

Ayub mempromosikan produknya secara online dan menggarap karyanya bila ada pesanan karena kebanyakan lukisan yang dia buat adalah sebuah lukisan poto dan kalung juga sesuai keinginan pemesan. Hingga saat ini dia masih harus berkutat dengan desain grafis dan produknya selain tampil secara online mengisi siaran radio apabila ada undangan.

KBC-26 Brebes Jateng

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline