Anak jaman sekarang hampir tidak mengenal buah kesemek, apalagi mencicipi rasanya. Karena kesemek memang jarang dijual di pasar karena sudah jarang pohonnya dan kurang peminat.
Kebetulan ke pasar lihat ada yang jual di emper toko maka beli untuk dikenalkan pada anak-anak. Buah yang terkenal genit karena seolah berbedak ini memang tidak familier bagi anak-anak.
Baru sampai rumah langsung ditunjukkan pada anak-anak dan bertanya siapa yang tahu buah tersebut, ternyata semua gekeng kepala. Ada yang bilang mirip tomat atau apel gitu bentuknya dan bertanya kenapa kotor ada putih-putihnya.
Maklumlah anak sekarang mengenalnya apel, pir, durian, semangka, anggur dan berbagai macam buah tropis lain yang lebih sering mereka lihat dan makan. Saat sudah dikupaskan juga mereka ragu mencicipi, akhirnya satu persatu mencoba dan sepertinya kurang sukses acara membuat mereka suka kesemek karena cuma sepotong sudah gak mau coba lagi.
Tak apalah yang penting sudah mengenalkan salah satu buah yang ada di Indonesia agar menambah khasanah ilmu tentang buah. Kalau anak jaman dulu lebih sering makan kesemek karena suka tumbuh di kebun, hutan ataupun pinggir sungai secara liar.
Kesemek adalah buah dari marga Diospyros, tanaman ini dikenal juga dengan sebutan buah kaki (kaki dalam bahasa Jepang artinya tanin), atau kalau dalam bahasa Inggris dinamai Oriental persimmon. Nama ilmiahnya adalah Diospyros kaki (wikipedia).
Warna buah kesemek hijau saat belum masak, lama kelamaan jadi orange kemerahan dan daging buahnyapun orange seperti mangga. Daging buah kesemek padat, gurih dan berair perpaduan rasa sawo, mangga dan apel.
Kesemek banyak mengandung vitamin C jadi sangat bagus untuk dikonsumsi rutin, bagus pula untuk kesehatan kulit dan antioksidan. Buah yang berasal dari daratan Cina ini menyebar hingga ke Indonesia dan pohonnya cukup besar dengan daun yang lebat.
Sebenarnya buah kesemek apabila masih ada dipohon wujudnya mulus tanpa bedak yang menempel. Putih bedak yang ada pada kesemek berasal dari air kapur yang biasanya dipakai untuk merendam kesemek setelah dipanen.
Rasa kesemek manis dan cenderung sepet, untuk menghilang sepet ini maka kesemek harus direndam dulu dengan air kapur. Setelah kesemek kering maka sisa air kapur masih terus menempel pada kesemek sehingga seolah seperti pakai bedak.
Kalau makan kesemek kadang terasa tidak nyaman dimulut karena banyak mengandung tanin (getah), maka untuk mengurangi gerah ini setelah dikupas cucilah kesemek kedalam air matang yang sudah diberi sedikit garam. Banyak manfaat kesemek maka sekarang jangan ragu lagi mengkonsumsinya, buah yang sudah mulai langka ini harus kita lestarikan dengan mengenalkannya pada keluarga dan bila perlu ikut menanamnya.