Ramadhan sudah di depan mata namun pandemi belum juga mereda, walau terlihat tak ada serangan musuh seperti dalam peperangan namun menghadapi wabah ini sangat mencekam dan mempengaruhi perekonomian masyarakat. Makin panjangnya social distancing di Indonesia mengakibatkan banyak rakyat yang bingung mencari sumber mata pencaharian.
Keadaan ini membawa banyak dampak pada masyarakat luas, para pekerja kena PHK, para pedagang keliling harus terima nasib tak bisa mendapat uang, apalagi para orang tua yang telah renta tak bisa pula keluar rumah hanya untuk mencari sedikit rupiah sekedar bekal makan.
Beberapa hari kemarin banyak organisasi masyarakat dan individu yang tergerak membagikan masker sebagai bentuk kepedulian pada sesama, karena masih banyak warga yang tak mampu membeli masker untuk keluarganya. Kini hampir semua orang sudah mulai menggunakan masker sebagai usaha mencegah tertular corona virus.
Melihat situasi saat ini para ayunda dari Nasyiatul Aisiyah (NA) Cabang Paguyangan ikut tergerak untuk membantu sesama, karena untuk masker sudah banyak yang memberi maka kali ini sembako menjadi kebutuhan warga untuk menyambut Ramadhan.
Akhirnya para ayunda membuat strategi pengumpulan sembako yang bersumber dari individu anggota NA dan sumbangan dari kas tiap ranting.
Tiap anggota minimal memberikan dua kilogram beras, kalau lebih dari itu makin baik. Dari tujuh ranting yang aktif terkumpul 466 kilo beras dan beberapa minyak goreng serta gula pasir.
Satu paket terdiri dari dua kilo beras dan beberapa minyak serta lainnya, akhirnya terkumpul ada 233 paket. Dibagikan ke tujuh ranting tersebut sesuai jumlah orang jompo dan warga yang kena dampak Covid-19.
Bakti sosial dilaksanakan hari rabu (22/4) dari jam 9 pagi hingga selesai, para ayunda berbagi tugas di ranting Winduaji, Cilibur, Pagojengan, Paguyangan, Grengseng, Kretek dan Cirumyang, Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes.