Ning nang ning gung iwak ayam, sega jagung ora doyan
Tembangan (lagu) jaman masih kecil ini sering dinyanyikan sambil bermain di sawah, keseruan mengenang masa dimana tak ada gadget seperti sekarang ini. Tembang itu artinya "ning nang ning gung daging ayam, nasi jagung nggak doyan".
Waktu dulu orang tua masih suka memasak nasi jagung menjadi kudapan atau bahkan makanan pokok pengganti nasi, namun namanya anak-anak memang kurang menyukai nasi jagung yang menurut mereka rasanya aneh dan dilidah juga kasar tidak enak.
Kalau dikasih olahan ayam baru semua anak semangat, karena dulu orang tua masak ayam tidak sesering sekarang kita menemukan semacam ayam goreng tepung dipinggiran jalan ataupun opor ayam yang selalu ada tiap hari. Masakan ayam masih menjadi makanan hebat pada jaman dulu, apalagi yang dimasak pasti ayam kampung dan belum ada ayam sayur seperti sekarang ini.
Pagi ini saya menemukan nasi jagung di penjual sayur keliling, jadi teringat masa kecil yang sangat menyenangkan. Nasi jagungnya berwarna putih, berarti terbuat asli dari jagung kampung. Kadang ada juga nasi jagung yang berearna kuning, tergantung jenis jagung yang dibuatnya.
Biasanya makan nasi jagung lebih sedap dengan sambal mentah dan ikan asin (gesek), tapi karena ingin segera menikmati maka makannya ditemani lauk bakwan (bala-bala) dan sate kopok. Kebetulan sudah bikin kopi juga sebelumnya, jadi pagi ini menjadi istimewa dengan menu sarapan penuh kenangan yang membahagiakan.
Semangat pagi, selamatt menyambut hari yang sehat untuk Indonesia.
KBC-26 Brebes Jateng
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H