Di Indonesia yang namanya sate itu berbagai rupa dan macamnya, walau dari jenis yang sama tapi kadang nama dan rasanya juga berbeda. Masing-masing daerah punya ciri khas berbeda dalam pemberian bumbu, makanya jenis sate bisa banyak sekali. Ada sate ayam, sate Madura, sate padang, sate kuning khas Bumiayu, sate panggang, sate ayam, sate klatak, sate blengong khas Brebes, sate kopok dan lainnya.
Yang satu ini namanya sate kopok, bagi orang Jawa sebenarnya agak risih juga kalau mendengar nama ini. Karena "kopok" dalam bahasa Jawa artinya kotoran telinga. Tapi begitulah memang dari jaman dulu sate ini disebutnya sate kopok, mungkin karena bumbunya (maaf) mirip dengan kotoran telinga.
Sate kopok sebenarnya adalah sate yang terbuat dari kulit sapi jadi hampir sama dengan krecek khas Jogja. Kulit sapi yang tipis diiris-iris kemudian dimasak dengan bumbu blendo dan rempah-rempah. Blendo adalah ampas pembuatan minyak kelapa, ampasnya itu dimasak bersama kulit dan setelah matang ditusuk-tusuk dengan lidi.
Makanan ini memang terkenalnya bagi orang jaman dulu (jadul), kadang juga buat lauk makan karena rasanya yang gurih dan sedap. Anak jaman sekarang sepertinya asing dan menganggap aneh sate kopok ini, karena bumbunya memang terasa lebih kuat di lidah.
Sate kulit atau sate kopok ini sekarang ini masih ada yang jual, isi 10 tusuk hanya seharga dua ribu rupiah. Panganan murah meriah dan nikmat bagi kaum jadul.
KBC-26 | Brebes Jateng
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H