Lihat ke Halaman Asli

Vera Shinta

Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Lockdown Versi Brebesan

Diperbarui: 24 Maret 2020   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poto kiriman Mukti Indah

Suasana setelah 10 hari turunnya kebijakan untuk meliburkan sekolah ternyata justru makin mencekam. Berita tentang jumlah pasien yang terkena virus corona makin bertambah dan menyebar diberbagai daerah di Indonesia, apalagi kalau dengar ada yang menjadi Orang Dalam Pengawasan (ODP) ataupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) itu berada di dekat daerah kita. 

Beredarnya informasi yang berseliweran entah benar atau tidak tetap saja membuat orang makin waswas dan panik, tidak hanya memikirkan cara bagaimana bisa memutus penyebaran virus tapi juga bagaimana memenuhi kebutuhan sehari-hari bila tidak boleh kerja padahal penghasilan dari kerja harian.

Wilayah Brebes terlihat warganya masih bandel beraktivitas walau surat edaran untyk social distancing sudah mereka ketahui. Memang susah menahan warga Indonesia untyk semua patuh langsung tinggal dirumah tanpa aktivitas keluar karena kebutuhan hidup juga harus dipikirkan. 

Dok. Pribadi

Sekarang beredar peringatan serius namun dengan bahasa Brebesan yaitu jawa ngapak, dengan membuat singkatan Lockdown disesuaikan keadaan saat ini.

Langka plesiran (tidak ada piknik)

Ora usah klayaban (tidak usah bepergian)

Cukup nang omah (cukup di rumah)

Kumpul karo keluarga (kumpul dengan keluarga)

Dipe awake (dijemur badannya)

Olahraga sing cukup (olahraga yang cukup)

Wisuh tangane (cuci tangannya)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline