Kebijakan pemerintah untuk meliburkan anak-anak membuat para ibu harus lebih sigap di dapur. Anak-anak yang libur dan stay home sudah pasti akan membutuhkan perhatian lebih agar mereka tidak bosan. Selain memberi mengerjakan tugas dari sekolah juga bisa diberikan kegiatan positif.
Kegiatan anak di rumah sangat beragam, ada yang mengerjakan tugas, mainan gadget, main playstasion, main boneka atau mobil-mobilan, menggambar, membaca dan bermain tradisonal di dalam rumah seperti petak umpet. Ini kalau ngumpul semua anak dan keponakan agar mereka tidak kesepian maka acara stay home dikumpulkan jadi satu layaknya suasana lebaran.
Karena anak dan keponakan kumpul otomatis jumlah masakan yang harus dihidangkan juga lebih banyak, biar semua kenyang dan senang. Bahkan setiap hari harus ada camilan sebagai pengganti jajan apabila mereka sekolah. Daripada beli jajanan berMSG di toko lebih baik ibu harus bisa membuat makanan ringan sendiri.
Camilan yang bisa dihidangkan untuk anak-anak bisa pisang goreng, otak-otak, donat, martabak mie, martabak mini, roti bakar dan segala jenis panganan sederhana yang sesuai selera anak-anak. Mengolah camilan butuh budget ekstra karena harus tiap hari dan dengan jumlah banyak, tapi begitulah resiko ngumpul keluarga. Daripada anak-anak tidak betah dirumah karena membosankan lebih baik memberi kebutuhan mereka yang menyehatkan.
Anak-anak butuh rehat dari kegiatan di luar rumah, makan makanan bergizi, sering cuci tangan pakai sabun dan banyak minum air putih. Pemahaman ini harus berulang kali diingatkan pada anak karena kadang mereka lupa dan belum begitu paham tentang bahaya wabah virus corona.
KBC-26
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H