Lihat ke Halaman Asli

Vera Shinta

Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menjalin Kasih pada Kisah Pejuang LDR

Diperbarui: 28 Februari 2020   18:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana pagi sebuah asa baru | Dokpri

Long Distance Relationship (LDR) adalah hubungan jarak jauh, bisa terjadi pada mereka yang masih pacaran ataupun berumah tangga. Kondisi seperti ini kadang ada yang sudah dari awal hubungan ataupun pada saat telah terjadi hubungan antara dua pihak, laki-laki dan perempuan ya saat ini yang dibicarakan.

Saya akan mengisahkan LDR yang terjadi pada status sah pernikahan, suami istri yang harus tinggal berjauhan karena pekerjaan. Siapa sih orang yang menginginkan hidup terpisah saat cinta telah tumbuh dan kebersamaan yang diharapkan? Namun jalan hidup kadang tidak selalu seperti apa yang kita inginkan dan harus diyakini itulah yang terbaik menurut Sang Pencipta.

Kisah ini nyata terjadi pada saya dan akan berbagi dengan pembaca siapa tahu ada manfaatnya. Paling tidak bisa saling merasakan seperti apa yang terjadi bila sebuah hubungan harus dijalani jarak jauh dan harus saling rela mengorbankan perasaan.

Awal menikah memang suami sudah bekerja di Ibukota, sempat saya mengikuti suami karena masih pengantin baru. Hingga anak pertama lahir  sempurna sudah bahtera rumah tangga yang diarungi bersama, namun saat itu orangtua didesa mengharapkan ditemani karena merasa sepi dan anak saya adalah cucu pertama mereka. Walhasil 3 tahun saja kebersamaan itu dan harus mengalah demi orangtua, itulah awal pertama menjalani LDR.

Pada jaman itu namanya handphone baru bisa untuk telepon dan sms, kami berkomitmen setiap saat dan setiap waktu saling berkabar dan bercerita. Seperti buku diary yang selaku terisi dengan setiap detik kisah hidup kita. 

Kadang hanya sm ataupun menyempatkan telepon, itupun saat waktu yang tidak sibuk karena suami bekerja 

Dengan berjalannya waktu, sudah beberapa kali berganti tempat kerja namun LDR masih jalan. Mau balik ke kampung juga mikir kerja apaan karena tidak punya bakat berdagang atau ketrampilan lain yang bisa diolah didesa. Dari satu kota ke kota lain dan pada akhirnya hingga saat ini makin jauh luar pulau Jawa sana. 

Keadaan ini tentunya sangat berat pada awal hubungan, rasanya was-was dan gelisah tanpa ada kekasih hati yang selalu menemani. Tak ada lagi obrolan sebelum tidur sambil bersandar didadanya ataupun hanya berpegangan tangan. Tak ada yang setiap saat melihat manik mata kita dengan berjuta cinta yang dihadirkan, banyak kehilangan dan kekhawatiran. Namun lama kelamaan menjadi terbiasa karena komunikasi tak pernah putus, masing-masing juga memiliki kegiatan yang menguras tenaga serta waktu.

Sebenarnya ingin ikut suami dimanapun dia berada namun keinginan orangtua lebih utama, kami berpikir kapan lagi saatnya mengabdi pada beliau kalau bukan sekarang saat ada kesempatan. Selain itu saat anak-anak makin beranjak besar, mereka tidak mau juga harus pindah kedaerah lain, apalagi ke luar Jawa yang pasti akan sangat berbeda suasana serta segalanya. Mereka malas untuk beradaptasi dengan lingkungan baru dan sudah terlalu nyaman tinggal dikampung halaman.

Kembali pada kisah LDR, jaman sekarang gadget sangat membantu dan bermanfaat bagi para pejuang LDR. Dengan adanya fitur Whatsapp ataupun video call maka yang jauh menjadi selalu dekat, kapanpun kita merindukan wajah dan suaranya bisa langsung pencet saja si android yang setia. Yang pasti pada pasangan tersebut harus memegang komitmen, saling bertukar kabar saat senggang dan yang pasti adanya kepercayaan pada kedua belah pihak.

Untuk urusan sayang menyanyangi tidak lagi harus berupa sentuhan namun perhatian leeat kata-kata ataupun candaan saat VC sangat membantu menjaga hubungan cinta dan saling setia. Yang pasti kemanapun istri melangkah maka walau jauh tetap harus meminta ijin dan mendapat restunya suami. Semua hal bila dijalankan dengan ikhlas dan tujuan yang baik maka akan dimudahkan dan diberi kelancaran segala hal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline