Salam Sejahtera, karena kesejahteraan Layak buat kita Semua.
Perkenalkan saya seorang guru muda yang belum lama menimbah pengalaman, kali ini saya akan berbagi pengalaman saya ketika saya betul-betul terjun ke dunia pendidikan 2008 silam. Saya mengajarkan mata pelajaran matematika, sesaat setelah selesai di bangku kuliah, tahun 2006, saya mendapat gelar Sarjana Sains, artinya tiket saya untuk mengajar belum pas, namun untuk mengisi waktu setelah kuliah saya beranikan diri mendaftar untuk menjadi guru sukarela di sebuah SMP yang jaraknya sekitar 28Km dari pusat kota Sinjai, tepatnya di propinsi Sulawesi Selatan,
Seiring waktu Berjalan mengabdi sebagai guru sukarela, diakhir tahun yang sama saya kembali mendaftarkan diri sebagai mahasiswa di UNM untuk melengkapi ijazah saya untuk meraih gelar S.Pd, dan ditahun 2007 alhamdulillah selesai dan mendapatkan gelar sekaligus akta.IV. suatu kesyukuran karena SIM untuk mengajar sudah di tangan.
tibalah saya untuk berbagi sedikit pengalaman setelah ada sedikit perkenalan buat semua pembaca yang baik hati, Dua tahun mengabdi sebagai tenaga pengajar, terlalu banyak kekurangan yang saya rasakan, mulai dari kurangnya pemahaman materi, kuranganya model, meetode ataupun strategi pembelajaran yang saya kuasai sehingga membuat saya merasa jenuh sendiri dengan profesi tersebut. Namun itu semua tidak membuat saya berputus asa untuk mencari informasi bagaimana sebenanrnya membangun motivasi dan keaktifan siswa untuk belajar lebih giat.
Sampai pada suatu waktu saya kembali membuka buku-buku kuliah saya, dan saya menemukan salah satu judul buku yaitu "mengajar Matematika", didalamnya tidak disebutkan bagaimana cara mengajarkan matematika agar menarik, namun pada buku tersebut berisi banyak jenis permainan dan trik matematika, hal itu pula yang membuat saya teringat akan pesulap Joy Sandi, bagaimana beliau mampu menarik perhatian penonton sehingga pada akhirnya mampu membuat penonotonnya jadi terkesima. saat itu saya jadi terinspirasi, maka keesokan harinya saya masuk ke kelas, terlebih lagi jampelajaran saya pada saat itu adalah jam 5-6, dimana kondisi konsentrasi siswa sudah mulai menurun.
setelah melakukan kegiatan awal, saya melanjutkan dengan melakukan kegiatan inti, dan seperti biasanya, setelah ada pemahaman ke siswa mengenai materi hari itu, maka siswa akan dinilai tentang daya serapnya terkait tujuan pembelajaran pada hari itu. namun sebelum masuk ke sesi tersebut, saya melakukan kontrak belajar sederhana dengan semua siswa bahwa saya punya permainan matematika, yang akan membantu siswa lebih tajam dalam pemahaman dan lebih mudah berkonsentrasi, namun, setelah permainan selesai, yang memakan waktu kurang lebih 7 menit para siswa harus berjanji untuk menyelesaikan pemahaman soal yang nanti diberikan dengan penuh semangat dan penuh konsentrasi, serenteka mereka menjawab " iya BU, kami janji akan jauh lebih fokus", oke baik, kalau begitu mari semua kita ikuti permainan ini juga dengan fokus.
Pada permainan awal ini, saya memilih permainan yang saya peroleh di internet, yaitu mampu menebak hasil penjumlahan susun 5 angka dan setiap susun terdiri dari 5 digit, dan saya mampu menebak hanya dengan menulis satu susun saja, pada permainan ini semua siswa jadi terkesima dan terheran, dengan suasana tersebut banyak hal positif yang saya masukkan ke dalam pikiran siswa, sehingga mereka menjadi yakin bahwa dengan konsentrasi mampu menjadikan soal yang kelihatan sulit mampu diselesaikan dengan mudah.
Dengan menyelingi proses pembelajaran dengan permainan matematika sederhana, ternyata efektif membuat peserta didik semakin fokus dan aktif mengikuti proses pembelajaran. namun tetap ada catatan kecil bahwa permainan semacam ini dilakukan di saat waktu belajar sudah panjang, artinya permainan dibuat di saat kondisi belajar siswa mulai menurun, dan bukan dijadikan jadwal tetap, sehingga membuat siswa penasaran dan selalu mau mengikuti mata pelajaran Bapak ibu semua.
Demikian pengalaman sederhana ini, "kalah sedikit dan menang banyak", saya artikan sebagai waktu yang sedikit digunakan untuk bermain mampu memberikan dampak positif pada proses pembelaajaran jangka panjang. semoga tulisan ini mampu dikembangkan dan mampu menginspirasi lebih banyak. terima kasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H