Lihat ke Halaman Asli

Vera A. Aguswati

Vera Ananda Aguswati

Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Support System untuk Melawan Covid-19

Diperbarui: 11 April 2020   14:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Ingar bingar di media massa akhir-akhir ini dipenuhi dengan berita Novel Coronavirus 2019 (2019-nCoV). Novel Coronavirus merupakan jenis baru dari Coronavirus (CoV) yang menyebabkan penyakit flu biasa hingga Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19. Virus ini pertama kali ditemukan pada penyelidikan wabah di Provinsi Wuhan, China pada bulan Desember 2019. 

Saat ini penyebaran COVID-19 yang kian meluas semakin melumpuhkan aktivitas manusia baik di bidang ekonomi, sosial, dan bidang lainnya. Social distancing atau physical ditancing menjadi perlu untuk dilakukan mengingat cepatnya penyebaran virus ini. Gejala-gejala yang ditunjukan pada orang yang terpapar COVID-19 yang paling umum yaitu demam, lelah, dan batuk kering. Penderita juga mungkin mengalami rasa nyeri pernapasan, hidup tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, atau diare.

COVID-19 dapat menyebar dari satu orang yang terjangkit ke orang lainnya. COVID -19 dapat menyebar melalui percikan dari hidung atau mulut yang keluar dari penderita yang kemudian jatuh ke permukaan benda di sekitar. Orang yang menyentuh dan menghirup percikan dari orang yang terpapar COVID-19 dapat turut terpapar virus ini. Penelitian yang dilakukan World Health Organization (WHO) menyebutkan apabila udara bukan menjadi perantara penularan virus ini.

Hal yang perlu diketahui adalah tidak semua penderita COVID-19 menujukkan gejala serius. Beberapa penderita hanya menunjukkan batuk ringan. Hingga Maret 2020 belum ditemukan vaksin untuk pencegahan COVID-19. Hal inilah yang membuat kita wajib untuk menjaga jarak lebih dari 1 meter dengan masyarakat luas.

Pandemi COVID-19 ini menyebabkan segala aktivitas manusia harus dilakukan di rumah seperti work from home dan study from home. Di saat seperti ini teknologi memiliki peran yang sangat penting dalam pencegahan penyebaran COVID-19 dan penanganannya. Sejatinya teknologi memberikan kemudahan dalam manusia melakukan aktivitas. Teknologi memiliki manfaat bagi manusia di segala aspek kehidupan tanpa memandang batasan usia. Segala aktivitas manusia dapat dengan mudah dilakukan dengan adanya bantuan dari teknologi.

Dengan adanya teknologi informasi orang menjadi tahu informasi mengenai cara pencegahan COVID-19 seperti tata cara cuci tangan yang baik dan benar, mengerti bagaimana perkembangan COVID-19, dan masih banyak lagi. Selain teknologi informasi, teknologi daring juga termasuk solusi dalam menghambat penyebaran COVID-19 namun aktivitas dapat tetap berjalan secara normal. Dengan teknologi daring diharapkan dapat mempermudah manusia dalam melakukan aktivitas seperti bekerja maupun belajar.

Pemerintah Indonesia terhitung dari bulan Maret 2020 juga telah menganjurkan masyarakat untuk melakukan social distancing guna mencegah meluasnya COVID-19. Penerapan study from home dan work from home menjadi alternatif agar masyarakat tetap dapat mendapat ilmu dan penghasilan tanpa harus meninggalkan rumah. Saat ini yang amat sangat dirasakan oleh pelajar yaitu penggunaan teknologi untuk pembelajaran online seperti aplikasi zoom, google classroom, dan lain sebagainya. Penggunaan teknologi ini diharapkan dapat membantu pemahaman pelajar agar tetap mendapatkan materi atau informasi tanpa adanya tatap muka.

Langkah yang diambil pemerintah selain itu yaitu memasang pengukur suhu tubuh di seluruh bandar udara di Indonesia. Seseorang yang demam dengan suhu tubuh di atas 38 derajat akan diketahui oleh petugas bandara. Pemerintah juga membagikan Health Alert Card. Apabila seseorang dalam 14 hari sejak kedatangan dari luar negeri ke Indonesia merasakan demam dan flu maka diimbau untuk memeriksakan diri ke layanan kesehatan dengan menunjukkan kartu Health Alert Card tersebut.

Teknologi memiliki peran penting dalam memerangi pandemi COVID-19. Solusi gaya hidup yang terinspirasi oleh teknologi terbaru menjadi daya tarik ketika orang-orang bekerja dari rumah dan konferensi jarak jauh. Masyarakat yang ingin menghindari keramaian dapat memenuhi kebutuhan hidup secara online seperti, memesan makanan, mengirim tugas atau pekerjaan, meeting, dan lain -- lain. Layanan panggilan video seperti FaceTime telah membantu guna kunjungan dokter virtual atau telemedicine, sehingga pasien dapat berkonsultasi dengan dokter secara online tanpa mengunjungi rumah sakit.

Pemerintah juga telah meluncurkan portal COVID19.go.id ke publik. Situs tersebut diharapkan menjadi rujukan resmi untuk informasi mengenai COVID-19 dan bagaimana mengendalikannya. Situs tersebut bertujuan untuk memastikan publik mendapatkan akses pada informasi resmi dan akibat mengenai penaggulangan pandemi COVID-19 di Indonesia. Situs itu berisi 3 langkah penting untuk dilakukan masyarakat taitu cara mengurangi resiko penularan virus, mencari informasi yang akurat, dan cara yang dilakukan apabila seseorang sakit.

Selain itu laman tersebut berisi data statistik mengenai jumlah kasus positif COVID-19 yang diperbarui secara real time dan diharapkan menjadi acuan berbagai pihak. Di situs tersebut terdapat pula kanal hoax buster yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan apakah informasi tentang COVID-19 merupakan berita benar atau tidak. Serta terdapat kanal materi edukasi dan tanya jawab. Dengan adanya situs tersebut masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi mengenai COVID-19 baik pencegahan, penanggulangan, data statitik terbaru, serta materi edukasi dan tanya jawab seputar COVID-19.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline