Lihat ke Halaman Asli

Vera Pertiwi

Mahasiswa

Mau Healing? Stop Illegal Logging!

Diperbarui: 17 Desember 2021   16:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://www.worldwildlife.org/

Pandemi Covid-19 yang sudah mencapai tahun ke-2 menjadikan aktivitas masyarakat lebih banyak dilakukan di rumah. Work From Home (WFH) menjadi solusi yang dicanangkan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus, dengan tetap produktif aktivitas walaupun berdiam diri dirumah. Namun, WFH ini menimbulkan rasa bosan dan stress bagi masyarakat dikarenakan kurangnya interaksi masyarakat dengan alam sekitar.

Hutan (forest) merupakan salah satu kekayaan alam yang didalamnya terdapat pepohonan, flora dan fauna yang memiliki pemandangan yang dapat memanjakan mata. Hutan dapat memberikan rasa nyaman karena didominasi oleh warna hijau alami, udara segar yang jauh dari polusi, dan kicauan burung yang menenangkan. 

Menurut buletin Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur edisi 2020, Healing forest disebut juga terapi hutan, yaitu kegiatan pemanfaatan hutan untuk pemulihan kesehatan.

Kegiatan healing forest seperti menghirup udara segar hutan, berjalan sambil melihat pemandangan hutan, atau berkemah di dalam hutan, dapat dijadikan sebagai alternatif penghilang stres WFH akibat pandemi Covid-19 ini.

Healing forest tengah menjadi tren masa kini sebagai suatu upaya baru untuk memulihkan stres, baik stres fisik (physical stress) maupun stres mental (mental stress). Dalam jurnal Scientific Report, Matther P. White menyatakan tegakan pohon, hutan, dan alam terbuka ternyata bisa memulihkan kesehatan kita secara fisik dan mental.

Jika di pikiran teman-teman timbul pertanyaan "kok bisa sih hutan memulihkan dan menurunkan stres?" Hal ini karena hutan merupakan tempat terbuka, kita dapat menghirup udara segar dan jauh dari hiruk pikuk kendaraan. 

Penelitian Hikmat yang mengatakan bahwa, resultan dari ruang hutan yang didominasi warna hijau alamiah, suhu yang sejuk dengan penyinaran matahari yang terfilter tajuk pohon-pohon, kebisingan suara dalam hutan yang minimal dan menenangkan, sehingga banyak udara bersih yang bisa terhirup masuk ke tubuh dan aktivitas yang merilekskan, serta menciptakan rasa nyaman secara fisik dan mental. 

Dengan makin nyamannya tubuh, kita akan mudah terkoneksi dengan ekosistem sehingga stres turun. Karena, secara sederhana, stres dipicu oleh hal-hal yang tidak nyaman dirasakan oleh tubuh, baik secara fisik ataupun psikis.

Namun, kondisi hutan untuk healing sudah sangat memprihatinkan. Illegal logging (penebangan liar) menjadi masalah terbesar penyebab kerusakan hutan yang tak pernah ada habisnya. Illegal logging merupakan kegiatan penebangan hutan yang tidak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, yang mana menyebabkan kerusakan hutan. 

Dampak Illegal logging diantaranya berkurangnya sumber mata air di hutan, berkurangnya lapisan tanah yang subur, musnahnya flora dan fauna, dan dapat menimbulkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

Selain itu, Illegal logging menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi laju deforestasi di suatu wilayah. Deforestasi ialah menghilangnya penutupan hutan terjadi akibat banyaknya perusahaan produksi kayu yang melakukan penebangan secara besar-besaran pohon hutan tanpa melakukan penanaman kembali. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline