Lihat ke Halaman Asli

Virus Mutasi, Bagaimana Masyarakat?

Diperbarui: 4 Januari 2021   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Pandemi Covid-19 belum usai. Bahkan pada tanggal 02 Januari 2020 beberapa rumah sakit di Surabaya menutup IGDnya untuk pasien yang terinfeksi Covid dikarenakan ruang perawatanya sudah tidak memenuhi, dan tidak dapat merujuk.  Hal ini semakin membuat masyarakat semakin was-was terlebih  tersebarnya berita mengenai adanya virus mutasi dari SARS-Cov-2 yang merupakan penyebab Covid di inggris. 

Sebelum mengetahui bagaimana cara menjaga diri kita sebaiknya kita berkenalan terlebih dahulu mengenai mutasi virus ini.Mutasi secara harfiah adalah berasal dari bahasa latin "mutatus" yang berarti perubahan. 

Dalam dunia sains mutasi adalah perubahan acak dan diharapkan sebagian besar merusak, tapi beberapa mungkin bermanfaat di lingkungan tertentu (Encyclopaedia Britannica, 2015). Sebenarnya mutasi adalah hal yang sangat biasa terjadi pada virus. Bahkan menurut WHO mutasi pada virus SARS-Cov-2 cenderung terjadi lebih lambat dibandingkan dengan virus influenza.

Mutasi pada virus Covid ini sesungguhnya berarti bukanlah hal yang mengagetkan karena sebelumnya di Afrika ditemukan mutasi virus Covid dengan tipe yang berbeda. Hal ini tidak menutup kemungkinkan di Indonesia akan terdapat mutasi virus Covid dengan tipe yang lain pula. Hal ini sejalan dengan pernyataan Epidemiolog Griffith Australia, Dicky Budiman melalui postingan twiternya mengatakan Indonesia berpotensi besar menghasilkan. Pasalnya mutasi sering terjadi di daerah yang penularannya tidak terkendali.

Mutasi virus Covid di Inggris memang sangat menarik banyak perhatian. Virus dengan varian VUI-202012/01 ini lebih dikenal dengan nama B117. Varian ini banyak dibicarakan dikarenakan kabarnya lebih menular 70% dari varian lamanya D614. Apalagi dari berbagai sumber diberitakan bahwa varian ini lebih banyak menginfeksi anak-anak. 

Namun menurut WHO varian mutasi virus Covid ini sampai saat ini belum memiliki bukti bahwa virus ini dapat membuat orang lebih sakit ataupun mematikan walaupun cenderung lebih cepat dalam proses penyebaranya. 

Hal ini juga semakin ditegaskan dengan pernyataan ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia, Profesor Dr Zubairi Djoerban, SpPD-KHOM melalui konferensi pers yang disiarkan BNPB, yang mengatakan bahwa varian baru ini tidak banyak berbeda dari varian yang sebelumnya. Baik dari sisi beratnya, dari sisi fatalitas, dan dari penyebab kematiannya, jadi virus yang baru ini tidak lebih gawat. Namun, menjadi serius karena membuat jumlahnya semakin banyak yang terinfeksi.

Dengan adanya mutasi virus Covid baru ini lalu bagaimana dengan vaksin yang sudah ada?. Pasti banyak dari kita yang bertanya-tanya mengenai hal itu. Seharusnya vaksin Covid yang sudah ada mampu mengatasi varian yang baru, nah untuk mengetahui hal tersebut harus dilakukan pemeriksaan kembali terkait dengan varian yang baru. Seperti vaksin influenza yang setiap tahunnya selalu update mengikuti perkembangan virus influenza itu sendiri.

Lalu sebagai masyarakat umum apa yang dapat kita lakukan?. Untuk mencegahnya melihat dari penjelasan-penjelasan yang ada. Menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan masih menjadi hal penting yang harus selalu kita lakukan. 

Selain itu menjaga kesehatan dan imun menjadi hal yang juga tak kalah penting. Minum banyak air putih, hindari minum air dingin yang berlebihan, makan buah dan sayur, selalu berolahraga, hindari merokok dan selalu menjaga diri kita agar tidak stress. 

Dan untuk yang sedang berjuang melawan penyakit ini, jangan menyerah, selalu berfikir positif banyak orang berhasil melewatinya dan kamu pasti bisa. Untuk yang sudah berhasil  sembuh donorkan plasma darah kalian, karena saat ini stok PMI mulai kosong. Padahal banyak yang membutuhkan bantuan anda, karena Tuhan memberikan kesembuhan pasti karena anda masih memiliki peran penting dalam kehidupan ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline